Surabaya  (ANTARA News) - Salah satu kapal perang canggih milik TNI AL, KRI Diponegoro-365, akan dikirim ke Lebanon untuk membantu pasukan perdamaian PBB yang bertugas di daerah konflik tersebut. "Ini untuk pertama kalinya kapal perang TNI AL dikirim untuk pasukan perdamaian PBB," kata Kasal Laksamana TNI Tedjo Edhi Purdijatno kepada wartawan ,seusai upacara HUT ke-63 TNI AL di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Jumat. Ia mengemukakan, kapal jenis korvet kelas "Ship Integrated Geometrical Modularity Approach" (Sigma) buatan galangan kapal di Belanda itu diperkirakan bertolak ke Lebanon Februari 2009. "Personel beserta anggota satgas yang berjumlah sekitar 100 orang sudah melakukan berbagai persiapan untuk tugas tersebut," kata laksamana berbintang empat yang juga penerbang TNI AL itu. Kapal yang tiba di Tanjung Priok, Jakarta, 2 Juli 2007 dan kemudian bertugas di satuan Koarmatim itu akan dilengkapi dengan srbuah helikopter. Mengenai persenjataan, Kasal mengemukakan bahwa kapal itu memang sudah dilengkapi senjata canggih, sehingga tidak ada persoalan jika dilibatkan dalam misi pasukan perdamaian. Kapal tersebut akan bergabung dengan kapal perang negara lain. Sesuai data di Koarmatim, KRI Diponegeoro berkecepatan jelajah 25,2 knot atau sekitar 40 kilometer per jam. Kapal itu dilengkapi senjata antiserangan udara, antikapal atas air, antikapal selam, dan perang elektronika. KRI Diponegoro mampu menampung 80 orang kelasi, serta peralatan tempur standar lainnya, seperti radar, antilacak sinyal, dan cek otomatis kerusakan. KRI Diponegero dengan nomor lambung 365 diluncurkan pada 3 Juli 2007 di Vlissingen, Belanda, itu merupakan satu dari empat korvet pesanan TNI yang semuanya dibuat oleh "Schelde Naval Shipbuilding" (SNS) yang akan dipakai oleh TNI AL untuk berpatroli di perairan Indonesia. (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008