Jakarta (ANTARA News) - Gubernur Bank Indonesia (BI) Boediono menyatakan bahwa kondisi permintaan dan penawaran terhadap valuta asing khususnya dolar AS sudah mulai membaik sehingga nilai tukar rupiah menguat dalam beberapa hari terakhir. "Kami berpandangan bahwa seharusnya dan sebenarnya supply-demand ini mulai membaik," kata Boediono usai mengikuti rapat kerja Komisi XI DPR di Jakarta, Rabu. Menurut dia, penawaran dolar AS di dalam negeri sudah mulai menunjukkan adanya pelonggaran sehingga pasokan bertambah banyak. Namun, Boediono tidak berani memperkirakan apakah penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi beberapa hari ini akan berjangka panjang atau tidak. "Ya kita lihat deh ya," katanya. Ketika ditanya apakah penguatan itu karena adanya kebijakan BI mengatur transaksi valas beberapa waktu lalu, Boediono menyatakan bahwa pihaknya belum mengevaluasi aturan itu. "Kami belum mengevaluasi, tapi tujuannya adalah menyeimbangkan supply dan demand rupiah, untuk menstabilkan kurs," katanya. Sementara itu rapat kerja Komisi XI DPR yang dihadiri Menkeu Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur BI, belum mencapai kesepakatan mengenai tiga Perppu terkait antisipasi krisis. Pemerintah meminta agar tiga Perppu tersebut ditetapkan menjadi UU melalui pembahasan bersama pemerintah dengan DPR. Namun DPR berpendapat bahwa penerbitan Perppu sepenuhnya merupakan kewenangan pemerintah sementara DPR berwenang untuk menerima atau menolak Perppu itu. "Kami akan mengadakan rapat lagi mungkin tidak dengan pemerintah untuk menyikapi ini," kata Wakil Ketua Komisi XI DPR, Olly Dondokambey usai memimpin raker itu.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008