Makassar (ANTARA News) - Tiga anak perempuan yang masih tergolong anak baru gede (ABG) dengan nama samaran, Bunga (11) Melati (14) dan Ros (13), diperkosa oleh seorang duda muda. Melati dan Bunga yang bersaudara kandung ini tidak dapat menahan malu karena menjadi bahan gunjingan dan tontonan oleh para tetangga dan teman-temannya, di Makassar, Rabu. Ketiga orang korban yang diantar oleh orang tua dan tetangganya melapor ke Mapolwiltabes Makassar, mengatakan jika dirinya bertiga di ajak oleh temannya, yakni An dan Iw ke pantai Tanjung Bayam, Senin sore. "Saya pergi berlima ke Tanjung dan menyewa pondokan. Pada malam harinya kami bertiga dibelikan teh gelas dan setelah kami meminum teh gelas itu kami pun merasa tidak sadarkan diri," ujar Melati. Melati yang masih duduk di bangku kelas I SMP ini mengaku jika dirinya tidak dipaksa oleh pelaku melainkan membuka bajunya sendiri setelah dicumbu oleh pelaku. "Saya masih sadar saat saya disuruh membuka baju saya, tapi itu setelah saya meminum minuman itu. Badan saya terasa panas setelah meminum teh gelas itu," pengakuannya dihadapan polisi. Usai melakukan kebiadabannya, pelaku kemudian mencubui Bunga, adik Melati serta Ros. Sementara itu, orang tua Bunga dan Melati yang tidak ingin namanya disebutkan (sebut saja Ahmad) mengaku "shock" karena belakangan dirinya mengetahui jika Bunga menjalin kasih dengan Andi. "Saya tidak tahu bagaimana anak-anak di rumah karena saya bekerja sebagai sopir kampas yang selalu ke daerah dan hanya sesekali ada di rumah," ujarnya. Yang mengetahui persis tentang anak saya, lanjutnya, adalah ibunya. Saya memiliki anak lima orang. Yang menjadi korban anak kedua dan bungsu. Ayah Bunga mengatakan, dirinya kecolongan. Karena kata dia, setelah salat Idul Adha kakak beradik ini keluar rumah, dia sempat menegur. "Kau mau ke mana?" Tanya dia kepada anaknya. Oleh korban dijawab kalau ketinggalan alat salatnya di lapangan tempat salat. "Sejak mereka keluar rumah setelah pengakuannya itu, kedua anak saya belum juga pulang. Padahal, ketika itu sudah menjelang salat Isya. Kemudian saya berinisiatif mencarinya sehingga berhasil menemukan mereka di pondokan Tanjung Bunga di keesokan harinya," jelasnya. Kemudian, Ahmad curiga karena melihat ada kelainan pada anak bungsunya Bunga. "Saya melihat anak saya lemas. Saya tanyakan ke kakaknya apa yang kau lakukan di sini dan dengan siapa. Kemudian anak saya menjawab kalau dia bersama An dan Iw," ujarnya. Mendengar pengakuan itu, Ahmad kemudian mengorek keterangan dari kedua anaknya kemudian melaporkan ke Polsek Makassar sebelum diarahkan ke Mapolwiltabes Makassar pada malam harinya. Dengan bantuan polisi dari Polsek pelaku Sy alias An (21) warga Jalan Kelapa Tiga, Rabu dini hari diamankan oleh aparat Polsek dan di bawa ke Polwiltabes Makassar karena tuduhan pemerkosaan oleh masing-masing orang tua korban. Kepala SPK Polwiltabes Makassar, AKP Abdul Muin mengatakan, pihaknya telah memproses pelaku, An dan pihaknya masih akan melakukan pengembangan kasus. "Untuk sementara pelaku masih mengarah ke satu orang dan jika hasil pengembangan Iw terlibat maka dia juga akan di amankan," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008