Samarinda (ANTARA News) - Satu unit alat berat (ekskavator) dikerahkan untuk mengevakuasi dua unit mobil serta satu motor yang tertimbun longsor di Samarinda, Kalimantan Timur. Dilaporkan, longsor terjadi di Kelurahan Teluk Lerong Ilir, RT.20, Jalan Raodah, Samarinda Ulu, Rabu pagi sekitar pukul 06.0 wita. Tidak ada korban jiwa atas peristiwa itu, namun lonsoran dua bukit tersebut yang menimbun dua unit mobil satu serta motor itu kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah. Proses penggalian longsoran bukit dengan mengunakan ekskavator, terpaksa dihentikan pada Kamis petang dan kembali akan dilanjutkan pada Jumat, "Proses penggalian untuk mengevakuasi kedua mobil serta motor yang tertimbun longsor akan kembali dilanjutkan besok (Jumat). Penggalian sudah dilakukan selama satu hari, namun karena longsoran itu merupakan bongkahan batu sehingga sangat menyulitkan proses evakuasi mobil tersebut," ungkap Lurah Teluk Lerong Ilir, Abidinsyah, kepada wartawan Kamis malam. Pihak kelurahan kata dia, masih mengidentifikasi jumlah kerugian akibat longsor tersebut. "Selain merusak garasi milik warga, longsor yang terjadi itu juga menimbun beberapa perabotan sehingga kami belum bisa mengkalkulasi jumlah kerugian seban masih menginventarisir barang-barang yang ikut tertimbun," katanya. "Sebelum peristia itu, kami sudah sering mengingatkan warga untuk berhati-hati sebab kedua bukit itu memang sangat berpotensi longsor. Atas peristiwa itu, kami akan mempertimbangkan memberikan izin kepada warga yang akan mendirikan rumah disekitar areal tersebut," ungkap Lurah Teluk lerong Ilir. Pemilik mobil yang tetimbun longsor, Taufik mengaku, sebelum peristiwa itu terjadi dia sempat mendengar suara gemuruh. "Saya sempat mendengar suara bergemuruh dan saat saya keluar rumah, bongkahan batu dari longsoran bukit itu sudah menimbun garasi mobil saya. Dalam garasi itu, terdapat mobil, motor serta beberapa perabot seperti kulkas, mesin cuci dan barang-barang lainnya," ungkapnya. Diungkapkan Taufik, longsor yang menimbun garasi mobilnya, juga membuat tembok rumahnya retak serta ikut menimbun mobil Jimny milik tetangganya. "Saya tidak menduga sebelumnya jika bukit itu bakal longsor. Saya tidak tahu apa jadinya bongkahan batu itu menimpa rumah saya, apalagi kejadiannya di saat kami masih terlelap," kata Taufik.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008