Jakarta (ANTARA News) - Turunnya BI Rate beberapa waktu lalu tidak lantas membuat bank langsung menyesuaikan suku bunganya, demikian dikatakan Direktur Utama BTN, Iqbal Latanro, dalam Forwapera Business Talk II di Puncak Bogor, Sabtu.

"Masih ada dana yang kami pegang menggunakan suku bunga lama. Jadi menunggu dana-dana tersebut habis dulu," kata Iqbal.

Dia mengatakan tingkat bunga kredit BTN termasuk Kredit Pemilikan Rumah (KPR) saat ini berkisar 15 sampai 16 persen dan penyalurannya dilaksanakan secara berhati-hati untuk menjaga kualitas kredit.

Pertumbuhan kredit yang disalurkan BTN tahun 2009 diperkirakan akan lebih rendah tahun 2008, katanya.

"Kami tetap mengkedepankan prinsip kehati-hatian termasuk (menjaga) rasio kredit macet (NPL)," jelasnya.

Kebijakan uang ketat BTN membuat perusahaan ini menunda penerbitan obligasi tahun 2009.

Dalam rangka menekan biaya dana (cost of fund) BTN akan memanfaatkan fasilitas dana PT.Sarana Multigriya Financial (SMF) sebesar Rp500 miliar termasuk memanfaatkan sekuritisasi aset.

Sekuritisasi asset sendiri menggunakan pola Kontrak Investasi Kolekti Efek Beragun Asset (KIKEBA) yang masuk pasar modal (listing) tanggal 22 Desember 2008 dengan rating AAA dari Moody Indonesia, jelasnya. (*)

Editor: Anton Santoso
COPYRIGHT © ANTARA 2008