Jakarta (Antara news) - Badan Kesehatan Dunia (WHO) akhirnya mau berbagi pengetahuan soal virus flu burung setelah menyepakati mekanisme baru penanganan flu burung bernama Jaringan Mekanisme Influenza WHO atau WHO Influenza Network, menggantikan Jaringan Pengawasan Influenza Global (Global Influenza Surveillance Network) yang memungkinan saling berbagi pengetahuan virus influenza H5N1 sekaligus kemanfaatannya. Kesepakatan itu tercapai dalam sidang antarpemerintah dan WHO di Jenewa, Swiss, 7-13 Desember 2008, yang dihadiri Menteri Kesehatan Siti Fadilah Supari. Pusat Komunikasi Publik Departemen Kesehatan dalam siaran pers, Minggu, menyebutkan, dalam sidang itu Siti Fadilah Supari mendesak dibuatnya mekanisme baru penanganan flu burung. "Kami sepakat mengambil langkah untuk mendesak pembangunan mekansime baru untuk 'virus sharing dan benefit sharing' yang bersifat internasional. 'Influenza virus sharing' yang adil harus menerapkan standard material transfer agreement dan erjanjian transfer materi standar (SMTA)," kata Siti Fadilah. SMTA akan menjadi perjanjian yang sifatnya mengikat secara hukum di antara pihak-pihak dalam perjanjian tersebut. "SMTA akan menjadi dokumen yang menjadi standar universal dan global dan berlaku untuk semua pemindahan atau transfer materi bilogis kesiapan pandemic influenza," demikian sikap Indonesia. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008