Medan (ANTARA News) - Sedikitnya 144 orang penumpang maskapai penerbangan Lion Air rute Medan-Penang, Malaysia terpaksa kecewa karena pesawat jenis MD 80 yang hendak mereka tumpangi mengalami kerusakan. Informasi yang diperoleh di Bandara Polonia, Medan, Minggu, menyebutkan, seharusnya penumpang Lion dengan nomor penerbangan JT 8288 itu diberangkatkan pukul 09.10 WIB, namun pihak penerbangan melakukan penundaan dengan alasan gangguan teknis. Akibat kejadian itu sebagian penumpang penerbangan internasional itu menunda hingga membatalkan penerbangan, karena menilai Lion tidak professional karena mengecewakan konsumen dan mempunyai solusi dalam mengatasi masalah teknis tersebut. "Penumpang tadi banyak yang membatalkan keberangkatan, karena tidak ada kejelasan dari pihak Lion kapan mereka akan diberangkatkan ke Penang," ujar salah seorang pegawai biro perjalanan di Bandara Polonia, Nanda. Kondisi itu juga berlanjut pada penerbangan berikutnya dengan nomor penerbangan JT 8286 pada rute yang sama dengan jumlah penumpang sekitar 140-an orang yang dan seharusnya berangkat pukul 12.30 WIB. Namun pukul 13.45 WIB penumpang Lion dengan nomor penerbangan JT 8288 baru diberangkatkan ke Penang menggunakan pesawat jenis Boeing 737-900 ER, sedangkan penumpang Lion dengan nomor penerbangan JT 8286 belum diberangkatkan hingga Minggu sore. Pihak Lion Air sendiri menolak untuk memberikan keterangan pers dengan alasan pimpinan perusahaan itu sedang tidak bertugas. Sementara itu Kabid Keamanan, Keselamatan dan Kelancaran Administrator Bandara Polonia, Chairun Nizar, mengatakan, pesawat Lion Air jenis MD 80 yang seharusnya menganggkut penumpang dengan nomor penerbangan JT 8288 mengalami kerusakan pada bagian pengendali penerbangan (control flight). "Pesawat dengan registarsi PK-LMY mengalami kerusakan `control flight' pada bagian spoiler pesawat atau komponen yang terdapat dibagian sayap yang berfungsi menghambat daya angkat pesawat yang membuat pesawat lebih positif untuk mendarat rusak,? ujarnya. Menurut dia, pihak teknisi Lion Air harus memperbaiki komponen tersebut baru pihaknya mengizinkan pesawat untuk diterbangkan. "Kerusakan itu bisa mengancam keselamatan penerbangan, jadi harus diperbaiki dulu dan kejadian ini telah kami laporkan ke Ditjen Perhubungan Udara untuk menjadi catatan dalam mengevaluasi Lion Air," tegasnya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008