Jakarta (ANTARA News) - Ketua DPP Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, di Jakarta, Minggu, menyatakan, penurunan harga bahan bakar minyak (BBM) bukan untuk kampanye atau mendongkrak popularitas Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). "Turunnya kembali harga bahan bakar minyak ini, adalah untuk meringankan beban hidup rakyat," tegasnya kepada ANTARA News, menanggapi rencana penurunan BBM jenis premium menjadi Rp5000 per liter mulai 15 Desember 2008 sekitar pukul 00.00 waktu setempat. Kebijakan ini, tambahnya, dimaksudkan juga untuk mendorong pergerakan ekonomi sektor riil dan mengantisipasi dampak krisis keuangan global. "Ini adalah bukti bahwa Pemerintah peduli dan prorakyat. Bukan untuk kampanye atau untuk mendongkrak popularitas (Susilo Bambang Yudhoyono)," kata mantan Ketua Umum PB HMI ini. Namun, Anas Urbaningrum kemudian berpendapat, jika mungkin ada dampak popularitas atau tidak, itu merupakan wilayah hak rakyat untuk menilai. "Silahkan rakyat menilainya. Yang jelas, popularitas karena melakukan hal yang dinilai baik oleh rakyat, adalah sesuatu yang tidak salah," tandasnya. Yang pasti di sini, tambahnya, tugas Pemerintah itu bekerja, dan melakukan sesuatu untuk rakyat. "Artinya, penurunan harga BBM jelas bukan untuk kampanye. Tetapi adalah kebijakan Pemerintah yang diambil untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan rakyat," kata Anas Urbaningrum lagi.(*)

Pewarta: rusla
Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008