Malang (ANTARA News) - Dana bantuan tunai langsung (BLT) senilai Rp2,23 miliar yang dibayarkan melalui Kantor Pos Besar Malang, Jawa timur, untuk 5.970 jiwa terancam hangus karena pengambilan terakhir yang sedianya 31 Desember dimajukan menjadi 16 Desember (Selasa) besok.

Wakil Satgas BLT Kantor Pos Besar Malang, Asro, Senin, mengakui dana Rp2,23 miliar itu untuk wilayah Malang Raya (Kota dan Kabupaten Malang serta Kota Batu), dengan rincian pada tahap I sebanyak 1.566 jiwa yang belum diambil dan tahap II sebanyak 4.404 jiwa.

"Kalau besok (Selasa, 16/12) tidak diambil oleh penerima BLT, otomatis bantuan dari pemerintah sebesar Rp300 ribu per bulan itu hangus dan kami kembalikan lagi ke kas negara," katanya menegaskan.

Ia mengakui, batas akhir pengambilan sebelumnya memang akhir Desember, tetapi tiba-tiba diajukan menjadi 16 Desember.

Majunya batas akhir pengambilan tersebut tertuang dalam surat edaran Ka.SBU layanan keuangan Bandung No 1939/Dirbiskug/1208 Jo surat Ka. Wilpos VII Jatim No 8570/Biskug-II/I/1208 tentang hasil rapat koordinasi BLT-RTS 2008 dengan para kepala dinas sosial seluruh Indonesia dan kepala usaha pos Indonesia di Bandung.

Oleh karena itu, katanya, masyarakat penerima BLT yang belum mencairkan dana bantuan dari pemerintah itu, baik pada tahap I maupun II, besok (Selasa, 16/12) diminta segera mengambil di kantor pos terdekat pada jam kerja.

Berdasarkan data dari Kantor Pos Besar Malang, rumah tangga sasaran (RTS) penerima BLT yang belum mencairkan bantuan sebagai kompensasi kenaikan harga BBM tersebut paling banyak adalah warga Kabupaten Malang, yakni sekitar 1.247 jiwa pada tahap I dan 2.184 jiwa pada tahap II.

Sedangkan Kota Malang sebanyak 252 orang pada tahap I dan 1.275 orang pada tahap II serta Kota Batu mencapai 65 jiwa pada tahap I dan 945 jiwa pada tahap II.

Jumlah total penerima BLT di Kabupaten Malang sebanyak 163.910 orang, Kota Malang sebanyak 24.272 orang dan Kota Batu sebanyak 6.005."Mudah-mudahan hari ini (Senin, 15/12) dan besok (Selasa, 16/12) penerima BLT yang belum mengambil segera ke kantor pos terdekat untuk mencairkan dana dari pemerintah itu," katanya.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008