Beijing,  (ANTARA News) - Impor Hong Kong dari Indonesia selama 2009 diperkirakan akan melemah menyusul pertumbuhan ekonomi dan perdagangan wilayah China itu yang melemah akibat dampak krisis keuangan global.

"Dengan terjadinya prediksi penurunan impor Hong Kong dari dunia, maka diperkirakan impor Hong Kong dari Indoensia 2009 akan alami penurunan," kata Konsul Perdagangan Hong Kong Haris Munandar dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada ANTARA, di Beijing, Senin.

Pertumbuhan ekonomi dan perdagangan Hong Kong, katanya akan melemah tapi belum bisa diprediksi sebesara besar penurunan pertumbuhan yang akan terjadi pada tahun 2009.

Sebagai catatan pertumbuhan riil produk domestik bruto (PDB) Hong Kong selama 2006 sebesar tumbuh 6,7 persen, tahun 2007 tumbuh 9,5 persen dan 2008 (Januari-Oktober) tumbuh 6,7 persen.

Menurutnya, selama ini nilai impor Hong Kong dari Indonesia masih menunjukkan kecenderungan meningkat dari 1,74 miliar dolar AS tahun 2004 menjadi 1,92 miliar dolar AS tahun 2005, bertahan menjadi 1,92 miliar dolar AS tahun 2006, naik menjadi 2,07 miliar dolar AS, dan 2008 (Januari-Oktober) mencapai 1,97 miliar dolar AS.

Sementara ekspor Hong Kong ke Indonesia tahun 2004 sebesar 1,10 miliar dolar AS, naik jadi 1,26 miliar dolar AS tahun 2005, naik menjadi 1,42 miliar dolar AS, naik jadi 1,81 miliar dolar AS tahun 2007 dan 2008 (Januari-Oktober) mencapai 1,85 miliar dolar AS.

"Dengan nilai perdagangan sebesar itu maka bila dilihat dari neraca perdagangan, Indonesia masih alami surplus walaupun setiap tahun cenderung kecil," kata Haris.

Ia mengatakan, tahun 2004 surplus perdagangan Indonesia mencapai 638,63 juta dolar AS, naik menjadi 657,35 juta dolar AS, turun menjadi 493,93 juta dolar AS tahun 2006, tahun 2007 surplusnya mengecil lagi menjadi 262,41 juta dolar AS, dan 2008 (Januari-Oktober) mencapai 115,85 juta dolar AS.

Komoditi ekspor utama Indonesia ke Hong Kong selama ini adalah batu bara dan briket, mesin pengolahan data, tekstil dan produk tekstil, minyak sawit, kertas, sepatu dan alas kaki, kayu lapis, karet, makanan olahan, serta mebel.

Dari sejumlah komoditi ekspor Indonesia ke Hong Kong terdapat lima produk yang alami pertumbuhan ekspor selama Januari-Oktober 2008, seperti batubara yang naik 48,23 persen dibanding periode sama 2007, juga minyak sait naik 120,04 persen, karet naik 130,83 persen, kulit dan produk kulit naik 113,90 persen, serta makanan olahan naik 18,02 persen.

"Penurunan pertumbuhan ekspor Indonesia ke Hong Kong bisa ditutupi dengan mendorong ekspor beberapa produk yang memiliki permintaan pasar yang selama ini sangat baik," katanya.

Ia menilai beberapa produk yang memiliki permintaan pasar baik dan nilai ekspornya tetap bisa tumbuh antara lain produk makanan, produk hasil laut, kerajinan termasuk perhiasan, serta pakaian jadi dan perlengkapan, serta batu bara.(*)

Pewarta: anton
Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008