Jakarta (ANTARA News) - Bank Dunia menawarkan Pemprov DKI Jakarta kerjasama di bidang sosial, seperti bidang pendidikan, kesehatan dan manajemen pengolahan air.

Managing Director Bank Dunia untuk wilayah Asia Pasifik Timur, Juan Jose Daboud , menyatakan kerjasama itu akan berguna untuk meningkatkan pelayanan bagi masyarakat di Jakarta, selain meningkatkan daya saing kota.

"Bantuan itu akan membantu meningkatkan daya saing kota agar semakin banyak investasi dan lapangan kerja dibentuk di kota," kata Daboud seusai bertemu Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo di Balaikota Jakarta, Senin.

Gubernur DKI berharap Bank Dunia dapat memberikan kontribusi bagi Jakarta untuk menghadapi banyak permasalahan yang sedang dihadapi.

"Saya tidak bisa mengatakan atau mengharapkan Bank Dunia menjadi juru selamat di sini, tapi kita bekerjasama dengan intensif untuk menyelesaikan beberapa hal yang menjadi masalah utama di Jakarta," ujar Fauzi.

Salah satu program yang didukung Bank Dunia adalah pengendalian banjir dan Bank Dunia meminjamkan 150 juta dolar AS (sekitar Rp1,2 triliun) untuk pengerukan kali di Jakarta.

Gubernur mengatakan pertengahan tahun 2009, pinjaman itu akan cair sehingga DKI bisa melakukan pengerukan di 13 sungai, yakni Kali Mookevart, Angke, Pesanggrahan, Grogol, Krukut, Baru Barat, Ciliwung, Barut Timur, Cipinang, Sunter, Buaran, Jati Kramat dan Cakung.

Dalam pinjaman itu, DKI KI dikenakan beban utang 60 juta dolar AS, sedangkan Pemerintah Pusat lewat Departemen Pekerjaan Umum (PU) sebesar 90 juta dolar AS.

"Kita akan melakukan pengerukan secara terintegrasi hampir di seluruh sungai, kanal dan saluran, baik mikro atau makro yang selama 35 tahun ini tidak pernah dikeruk secara sistematis," kata Fauzi.(*)

Editor: Heru Purwanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008