Jakarta (ANTARA) - Suku Dinas Kesehatan Kota Administrasi Jakarta Selatan menganjurkan warga yang baru pulang dari perjalanan ke luar negeri, khususnya dari China untuk memeriksakan dirinya ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya guna mencegah penularan Virus Corona (2019-NCOV).

"Ya kita anjurkan warga untuk periksa, terutama bagi masyarakat yang punya keluhan seperti gejala flu dan baru pulang dari perjalanan luar negeri, terutama China," kata Kepala Sudin Kesehatan Kota Jakarta Selatan, Helmi saat dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, Kamis.

Sebelumnya didapatkan laporan adanya pasien terduga (suspect) karena Virus Corona dirawat di salah satu rumah sakit wilayah Jakarta Selatan. Namun laporan tersebut tidak terbukti.

Helmi mengatakan pihaknya telah melakukan pengecekan ke rumah sakit tersebut tidak ditemukan adanya pasien terjangkit Virus Corona.

Baca juga: Korban tewas virus corona di China bertambah 38 sehingga menjadi 170

"Memang betul ada pasien yang ke RS Mayapada, tapi bukan kasus Virus Corona," kata Helmi.

Ia menjelaskan, pasien yang dimaksud datang ke rumah sakit untuk memeriksakan diri setelah pulang dari luar negeri.

Pasien yang tidak ingin disebutkan nama dan alamatnya tersebut lanjut dia, datang memeriksakan kesehatannya dengan inisiatif sendiri.

"Jadi bukan Corona, pasien itu langsung pulang," kata Helmi.

Helmi mengatakan pihaknya terus memantau informasi di masyarakat terkait Virus Corona tersebut sembari menyosialisasikan kepada masyarakat cara mencegahnya.

Baca juga: Tiga warga Jepang terinfeksi virus corona saat dipulangkan dari Wuhan

"Langkah inisiatif yang dilakukan pasien tersebut bisa diadopsi oleh masyarakat yang baru pulang dari luar negeri untuk segera memeriksakan kesehatan dirinya," kata Helmi.

Virus Novel Corona ditelusuri berasal dari Wuhan China. Corona merupakan keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit seperti flu atau pilek, atau penyakit serius seperti MERS dan SARS.

Novel Corona merupakan virus baru dari keluarga Virus Corona yang menyebabkan pneumonia berat yang telah terkonfirmasi menular antara manusia.

Menurut WHO sampai tanggal 24 Januari 2020 ada sebanyak 846 kasus yang terkonfirmasi yang 830 kasusnya berada di China dengan kasus meninggal sebanyak 25 orang.

Penyakit ini dimulai dengan kurun waktu dua sampai 14 hari setelah terkontak virus yang ditandai dengan gejala demam tinggi di atas 38 derajat celsius, batuk, pilek dan sesak nafas yang membutuhkan perawatan di rumah sakit.

Baca juga: Penyebaran virus corona bertambah, WHO tekankan pentingnya skrining

Gejala ini tampak berat jika penderita berusia lanjut dan memiliki penyakit penyerta lainnya seperti penyakit paru atau penyakit jantung.

Untuk mencegah agar terhindar dari NCov ada beberapa cara antara lain cucilah tangan menggunakan sabun selama 20 detik atau dengan cairan pembersih tangan yang mengandung alkohol.

Menghindari mengusap mata, hidung dan mulut sebelum mencuci tangan. Terapkan etika batuk yaitu dengan menutup mulut dan hidung saat bersin atau batuk.

Menggunakan masker jika menderita sakit dengan gejala infeksi saluran nafas dan jika sedang sakit kurangi aktivitas di luar rumah dan batasi kontak dengan orang lain.
 

Pewarta: Laily Rahmawaty
Editor: Edy Sujatmiko
COPYRIGHT © ANTARA 2020