Jakarta (ANTARA News) - Forbes Asia, cabang dari Majalah Forbes, mengungkapkan aset 40 orang terkaya Indonesia tahun ini menyusut 19 miliar dolar AS (sekitar Rp209 triliun) dari 40 miliar dolar AS pada akhir 2007 menjadi 21 miliar dolar AS (Rp231 triliun).

Dari 40 orang atau keluarga paling kaya Indonesia itu, empatbelas diantaranya terpangkas asetnya hingga separuh dari total kekayaan yang mereka kumpulkan tahun lalu, diantaranya Abuziral Bakrie dan Eka Tjipta Widjaja.
 
Harta 40 orang terkaya Indonesia selama setahun ini turun karena krisis ekonomi global, terhisap gejolak pasar modal sampai 54 persen dari total kekayaannya tahun lalu, tertekan jatuhnya harga komoditas dan melemahnya rumah yang membuat nilai kekayaan mereka susut 25 persen.

Di Asia sendiri, dari 480 konglomerat paling kaya di kawasan ini, jumlah aset mereka berkurang hingga 161 miliar dolar AS (Rp1.771 triliun) dari 940 miliar dolar AS menjadi 779 miliar dolar AS (Rp8.569 triliun).  Kendati begitu, sejumlah orang masuk sebagai anggota baru 40 orang terkaya di Asia.

Forbes mengungkapkan, kebijakan uang ketat Bank Indonesia diantaranya dengan mengendalikan pegerakan nilai tukar secara ketat sejak November untuk membatasi spekulasi di dalam negeri setelah rupiah tertekan ke posisi terendah dalam sepuluh tahun terakhir, mempunyai andil dalam menurunkan total asset orang-orang kaya Indonesia.

Kalau pada 2007 ada 11 milyuner di Indonesia (milyuner dengan catatan aset dalam miliar dolar AS), maka tahun ini hanya ada tujuh milyuner.   Meski begitu, seperti halnya di level Asia, ada anggota baru yang masuk dalam kelompok 40 orang terkaya Indonesia.

Raja tembakau Rachman Halim yang meninggal dunia Juli 2008 telah membuat kekayaan Keluarga Wonowidjojo yang memiliki Gudang Garam dibagi ke lima anaknya, namun Forbes masih mencatatkan kekayaan mereka atas nama Keluarga Wonowidjojo.

Tiga orang kaya Indonesia keluar dari daftar 40 orang terkaya Indonesia karena aset mereka jatuh dari semula 120 juta dolar AS (Rp1,32 triliun)  menjadi "hanya" 55 juta dolar AS (Rp605 miliar).

Forbes memakai acuan harga saham dan nilai tukar per 28 November 2008 untuk menghitung harta orang-orang kaya Indonesia ini.

Tidak sebagaimana untuk daftar milyuner Forbes, peringkat terkaya di Indonesia tidak membedakan harta keluarga dengan harta pribadi, misalnya harta Anthoni Salim dan keluarganya dideretkan sama dengan harta pribadi konglomerat Martua Sitorus. (*)

Pewarta: jafar
Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008