Surabaya (ANTARA News) - Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya kembali mendapat bantuan alat pencatat pemetaan wilayah dan pengukur perubahan permukaan bumi yang disebut Global Positioning System-Continuous Reference Station (GPS-CORS) dari PT Exsol Innovindo, Kamis.

Direktur PT Exsol Innovindo Ignatius Popo Kosim mengatakan, bantun alat senilai USD 80 ribu yang diberikan melalui jurusan Teknik Geomatika, ITS tersebut merupakan yang kedua di Indonesia.

"Sampai saat ini, di Indonesia baru ada dua alat GPS-CORS seperti ini yang telah dipasang, satu di ITB dan satu lagi di ITS ini," katanya usai penandatanganan kerjasama dan penyerahan alat kepada Dekan Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan ITS, Prof. Ir. Joni Hermana, MSc., PhD. di Gedung Teknik Geomatika ITS.

Menurut dia, alat tersebut nantinya bisa sebagai acuan utama dari sejumlah satelit pemetaan lain yang ada di sekitarnya. Radius wilayah yang bisa diukur alat ini untuk pemetaan secara akurat bisa mencapai 300 km.

"Jadi untuk wilayah Jawa Timur dan sekitarnya bisa memakai acuan data dari GPS-CORS di ITS ini, seperti untuk melihat perubahan tanah di area luapan lumpur Sidoarjo. Sedangkan di wilayah barat lebih dekat menggunakan yang dari ITB," katanya.

Meski demikian, kedua alat baik yang di ITB maupun di ITS bisa saling berintegrasi dalam melengkapi data pemetaan. Pemetaan maupun pengukuran terjadinya perubahan permukaan bumi secara horisontal maupun vertikal pun bisa dilakukan lebih cepat.

"Sebelumnya, untuk data spasial pengukuran atau pemetaan tersebut Indonesia mendapatkannya dari Singapura dan Darwin (Australia, red). Itu pun harganya sekitar USD 10 pada empat tahun lalu," kata Kepala Laboratorium Geodesi dan Surveying ITS, Dr. Ir. M Taufik, yang turut mendampingi.

Dengan adanya alat GPS-CORS ini, kata Ignatius Popo nantinya instansi-instansi atau perusahaan yang berkepentingan dengan pemetaan dan pengukuran kondisi bumi bisa ikut memanfaatkannya.

"Bila satu perusahaan biasanya harus memiliki dua station, sekarang cukup punya satu station sudah bisa dikoneksikan dengan alat ini sebagai station pasangannya," katanya.

Ke depannya, menurut Ignatius Popo, pihaknya juga akan memberikan bantuan alat GPS-CORS ini ke beberapa perguruan tinggi lain di Indonesia sebagai bagian upaya turut meningkatkan dunia pendidikan di Indonesia.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008