Pandeglang (ANTARA News) - Warga Banten diminta selalu waspada terhadap penyebaran virus flu burung atau Afian influenza dengan melaksanakan anjuran-anjuran pencegahan penyebarannya, karena penyakit tersebut masih menjadi ancaman bagi manusia dan belum ada obatnya.

"Kasus pertama meninggal dunia diduga kena flu burung tahun 2005 lalu terjadi di Kota Tangerang, Banten. Tiga hari lalu, terjadi lagi warga meninggal dunia (suspect) diduga flu burung di Kota Tangerang," kata Kepala Balai Pengembangan Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Provinsi Banten, Drh Sanusi Achsan, saat penutupan Worshop Jurnalisme Flu Burung di Carita, Pandeglang, Kamis.

Menurutnya, kasus pertama kali korban meninggal dunia diduga terkena flu burung terjadi pada tahun 2005 lalu yang menimpa seorang pejabat BPK yakni Iwan Koswara, kasus tersebut dijadikan cluster kasus flu burung di Indonesia waktu itu. Sedangkan korban meningal dunia yang juga diduga terkena (suspect) flu burung menimpa seorang warga Bintaro, Pondok Aren Kota Tangerang bernama Sutinah (24), dua hari lalu terjadi di Kota Tangerang, Banten.

Untuk itu, pihaknya meminta kepada warga agar tetap mewaspadai penyebaran virus flu burung tersebut, yakni dengan melaksanakan berbagai anjuran atau langkah-langkan pencegahan yang telah disosialisasikan, baik di media maupun berupa penyuluhan langsung kepada masyarakat terutama yang berada di dekat areal peternakan ungga.

Menurutnya, sejak tahun 2004 hingga November 2008, jumlah kasus positif flu burung di Provinsi Banten sebanyak 28 kasus dengan korban meninggal 25 orang. Adapun daerah yang paling atau yang menjadi sasaran flu burung di Banten adalah Kota Tangerang dan Kabupaten Tangerang.

Ia mengatakan, advokasi dan sosialiasi tangap flu burung yang dilakukan langsung kepada masyarakat di Provinsi Banten melalui penyuluhan sepanjang Tahun 2008 baru dilaksanakan di 76 desa/kelurahan.

Sementara menurut data Komnas Penanggulangan Flu Burung dan Pandemi Influenza (FBPI), jumlah kasus flu burung di Indonesia hingga November 2008 sebanyak 139 kasus, dengan jumlah korban meninggal sebanyak 113 orang, 18 orang di antaranya meninggal pada 2008.

"Yang menjadi kekhawatuiran dunia adalah, Flu Burung itu menjadi pandemi yang akan mengancam kehidupan manusia," kata Kordinator Bidang Survailance dan Monitoring Terpadu Komnas Penanggulangan Flu Burung dan Pandemi Influensa (FBPI), Heru Setijanto. (*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2008