Sukabumi (ANTARA News) - Seorang bayi yang lahir dengan jantung, usus, dan lambung berada di luar tubuh, meninggal dunia sekitar satu jam setelah dikeluarkan dari rahim ibunya melalui operasi caesar di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R Syamsudin Sukabumi, Jawa Barat.

Bayi prematur yang baru berusia 8 bulan dalam kandungan itu dilahirkan sekitar pukul 09.30 WIB dan meninggal dunia sekira pukul 10.30 WIB.

Organ jantung, lambung, dan usus bayi anak pasangan Peri dan Nining, warga Kelurahan Limusnunggal, Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi itu, berada di luar tubuh karena jaringan kulit dada dan perut tidak menutup sempurna.

Kedua orangtua bayi tidak bisa dimintai keterangannya karena masih shock (terpukul jiwanya) melihat kondisi anak ketiganya yang meninggal tersebut.

Kepala RSUD R Syamsudin, dr Suherman, mengatakan, dugaan awal penyebab terjadinya kasus itu adalah konsumsi obat-obatan atau jamu tradisional serta gizinya kurang ketika ibunya hamil.

Ia mengatakan, kasus kelahiran dengan kelainan seperti itu sebenarnya bisa diketahui lebih awal bila sang ibu memeriksakan kehamilannya ke dokter. Kondisi bayi dapat diketahui melalui pemeriksaan amnion (cairan ketuban) sehingga kelainan dapat didetaksi sejak dini.

"Kalau di luar negeri, sudah banyak pasien yang menggunakan pemeriksaan amnisentesis, sehingga ketika anaknya diketahui mengalami kelainan bisa langsung di aborsi," katanya.

Namun, lanjut dia, di Indonesia masih banyak kaum ibu yang sedang hamil yang tidak memeriksakan kandungannya melalui pemeriksaan amniosentesis.

"Mereka lebih banyak memeriksakan diri melalui USG. Namun, USG ini tidak bisa mendeteksi adanya kelainan pada bayi," kata Suherman.

Menurut dia, kasus kelahiran dengan kelainan seperti itu yang biasa disebut gastro sizis sudah lima kasus terjadi di RSUD R Syamsudin SH Kota Sukabumi dan penanganannya dirujuk ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.

"Berarti dengan adanya kasus baru ini, sebanyak enam kasus gastro sizis sepanjang tahun 2008," katanya.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2008