Pangkalpinang (ANTARA News) - Muslimah Hizbut Tahrir Indonesia (MHTI) Provinsi Bangka Belitung mendorong wanita di Indonesia menuntut agar pemerintah menegakkan sistem pemerintahan berdasarkan khilafah menuju Indonesia besar, kuat dan terdepan. Dalam aksi demonstrasi yang digelar di Jln A Yani Pangkalpinang, Jumat, kordinator liputan, Reni Anggraini menegaskan negara Indonesia yang sejahtera tergantung pada dua hal utama yaitu kebenaran ideologi yang diterapkan, komitmen serta kapabilitas pemimpin dalam penerapan ideologi tersebut. "Sekarang dengan penerapan sistim demokrasi dan kapitalisme telah menyebabkan banyak rakyat Indonesia jadi miskin ditengah berlimpahnya kekayaan alam," ujar Reni yang juga ketua MHTI Bangka Belitung itu. Dalam aksi demonstrasi damai di depan jalan raya tersebut, demonstran yang seluruhnya terdiri dari wanita itu mengembangkan spanduk dan yel-yel bertuliskan "Selamatkan perempuan dari jeratan demokrasi dan kapitalisme", "Tolak demokrasi dan dukung khilafah", "Saatnya perempuan menolak demokrasi dan dukung khilafah", "Melarat dan hina dibawah demokrasi dan kapitalisme", " serta "Sejahtera dan mulia dibawah khilafah". Massa MHTI menyeru perempuan Indonesia menyadari bahwa demokrasi tidak menjamin ditegakkannya ideologi Islam yang bersumber dari sang pencipta hingga diperlukan penyadaran politik agar rakyat memilih ideologi Islam untuk diterapkan dalam seluruh aspek kehidupannya. Selain itu penerapan demokrasi telah membuka lebar-lebar jalan "terbelinya" pemimpin oleh kaum kapitalis global dan wajah buruk demokrasi itu harus ditinggalkan. Reni menghimbau agar semua wanita dan seluruh rakyat memperjuangkan berlakunya sistem khilafah dan ekonomi syariah, menggantikan demokrasi dan kapitalisme. Ia mengatakan, sistem pemerintahan Islam khilafah akan membuat Indonesia mendapatkan pemimpin yang memiliki ideologi Islam dan kapabilitas. Sistem syariah mengajarkan orang untuk memilih pemimpin yang sadar dan berkomitmen bahwa kesejahteraan dan perlindungan bagi setiap individu rakyat dan upayanya mewujudkan negara besar, kuat dan terdepan yang dipertanggungjawabkan di akhirat kelak.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2008