Sydney (ANTARA) - Bursa saham Australia ditutup turun tajam pada perdagangan Senin, karena kekhawatiran terhadap virus corona terus membebani pasar internasional, mendorong para investor beralih ke aset-aset safe-haven.

Pada penutupan perdagangan, indeks acuan S&P/ASX 200 turun 93,90 poin atau 1,34 persen menjadi 6.923,30 poin, sedangkan indeks All Ordinaries yang lebih luas turun 101,30 poin atau 1,42 persen menjadi 7.019,90 poin.

"Kekhawatiran yang sedang berlangsung atas wabah virus corona telah membebani pasar saham lokal saat kita bergerak ke bulan Februari," kata Analis pasar Commsec James Tao kepada investor dalam catatan sore.

"ASX 200 telah memulai minggu baru hingga memasuki wilayah negatif ... karena pasar China dibuka kembali dari liburan liburan Tahun Baru Imlek yang diperpanjang."

"Penurunan tajam juga mengikuti petunjuk lemah dari Wall Street di mana Dow Jones turun dua persen pada sesi Jumat."

Di sektor keuangan, bank-bank besar Australia melemah dengan Commonwealth Bank turun 0,83 persen, Westpac Bank turun 1,23 persen, National Australia Bank turun 1,39 persen, dan ANZ turun 1,79 persen.

Saham-saham pertambangan merosot dengan BHP turun 2,92 persen, Rio Tinto turun 1,93 persen, Fortescue Metal turun 3,42 persen dan penambang emas Newcrest turun 0,27 persen.

Produsen-produsen minyak dan gas merosot dengan Woodside Petroleum turun 2,97 persen, Santos tergelincir 5,06 persen dan Oil Search jatuh 7,18 persen.

Jaringan supermarket terbesar di Australia juga kehilangan posisi dengan Coles Group turun 0,30 persen dan Woolworths turun 0,05 persen.

Sementara saham raksasa telekomunikasi Telstra turun 0,26 persen, operator penerbangan nasional Qantas menyusut 0,62 persen, dan perusahaan biomedis CSL turun 0,21 persen.

Baca juga: Saham Australia dibuka turun karena investor pindah ke 'safe havens'

Baca juga: Bursa saham Australia jatuh, tertekan dampak Virus Corona pada ekonomi


 

Pewarta: Apep Suhendar
Editor: Risbiani Fardaniah
COPYRIGHT © ANTARA 2020