Jakarta (ANTARA) - Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof. Amin Subandriyo mengatakan setelah lewat masa inkubasi yakni 14 hari tanpa menunjukkan gejala terinfeksi virus corona maka 238 warga negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari China dapat dipastikan aman dari virus itu sehingga masyarakat tidak perlu khawatir jika mereka pulang ke daerah asal.

"Kalau sesudah 14 hari tidak timbul gejala apapun maka mereka harus diperlakukan seperti orang biasa. Jadi tidak perlu ada kekhawatiran untuk menerima mereka," kata Amin kepada ANTARA, Jakarta, Senin.

Baca juga: Eijkman imbau masyarakat Natuna tidak khawatir tertular virus corona

Amin mengatakan masa inkubasi merupakan masa dari masuknya virus sampai timbul gejala terinfeksi. Jika lewat masa inkubasi untuk virus corona dan tidak ada gejala terinfeksi, maka dapat dipastikan orang itu aman dari infeksi virus corona. Untuk itu, ketika nanti WNI yang dipulangkan dari China kembali ke daerah asalnya, maka masyarakat tidak perlu khawatir menerima mereka karena mereka tidak terinfeksi virus itu.

Meskipun, 238 WNI yang dipulangkan dari China itu telah lolos pemeriksaan screening tapi proses karantina tetap dilakukan untuk memastikan dengan menyeluruh bahwa tidak ada virus corona di dalam tubuh mereka.

Dia mengatakan orang di mana pun jika dalam masa inkubasi menunjukkan gejala terpapar ​​ virus corona itu maka mereka harus diisolasi untuk diperiksa lebih lanjut setiap hari.

Baca juga: 10 mahasiswa Probolinggo dari Tiongkok negatif corona

Amin menuturkan masyarakat harus diinformasikan bahwa 14 hari adalah masa maksimum untuk virus corona akan menimbulkan gejala pada tubuh manusia.

Menurut Amin, kekhawatiran di tengah masyarakat muncul karena mungkin warga tidak terinformasi dengan baik atau mengkonsumsi informasi yang salah. Untuk itu, warga perlu diedukasi agar tidak salah dalam memahami virus corona dan proses karantina yang sedang dilakukan sehingga bisa mendukung proses karantina dan memberikan perlakuan yang benar kepada WNI yang dipulangkan dari China itu.

Corona jenis baru merebak pertama kali di Wuhan, China, yang dikenal dengan sebutan 2019 Novel Coronavirus atau 2019-nCoV yang menjadi jenis virus corona ketujuh yang diidentifikasi menginfeksi manusia.

Sebanyak 238 WNI yang dievakuasi dari Wuhan, ibukota Provinsi Hubei, China, ditempatkan di suatu hanggar Pangkalan TNI di Natuna. Mereka menempati 10 tenda yang telah disiapkan, tujuh kamar secara terpisah, laki-laki dan perempuan dipisahkan.

Baca juga: 52 TKA asal China di Nagan Raya Aceh bebas virus corona
Baca juga: Kunjungan 33 pengurus Klenteng Tulungagung ke China terancam batal
Baca juga: Antisipasi corona, Mentan inspeksi karantina hewan di Bandara Soetta

 

Pewarta: Martha Herlinawati S
Editor: Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA 2020