Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah Indonesia segera menandatangani perjanjian pinjaman proyek pembangunan Mass Rapid Transport (MRT) di Jakarta dengan Pemerintah Jepang senilai 142 miliar Yen.

"Sekitar Februari-Maret tahun depan akan ada penandatanganan Loan Agreement dengan Japan International Cooperation Agency (JICA)," kata Asisten Deputi Menko Perekonomian Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Mesra Eza.

Asisten Deputi bidang Transportasi itu mengungkapkan adanya rencana penandatanganan perjanjian pinjaman itu dalam Sosialisasi Kebijakan Percepatan Penyediaan Infrastruktur di Jakarta, Rabu.

Ia menyebutkan, proyek MRT di Jakarta saat ini sedang dalam tahap pembuatan desain detil dan direncanakan sudah mulai ada pekerjaan konstruksi pada 2010.

"Sekarang sedang dibuat detil desain, diharapkan sudah mulai konstruksi pada 2010 dan dapat beroperasi pada 2014," katanya.

Ia menyebutkan, sarana angkutan massal (MRT) itu akan menghubungkan wilayah Lebak Bulus di Jakarta Selatan dan Dukuh Atas di Jakarta Pusat sepanjang 14,5 km.

Mesra menyebutkan, MRT merupakan salah satu upaya penyediaan infrastruktur untuk masyarakat. Pemerintah mengupayakan penyediaan infrastruktur lain seperti kereta api Jabotabek, jaringan kereta api ke bandara, dan pembangunan jalan tol.

Terkait dengan penyediaan kereta Jabotabek, jelasnya, pemerintah sudah membentuk PT KA Komuter Jakarta untuk memperbaiki kapasitas trasportasi umum di Jakarta.

"Pada 2012, diharapkan sekitar dua juta orang di Jakarta dapat diangkut dengan KA Komuter Jakarta," katanya.

Sementara untuk pembangunan jaringan rel ke bandara Soekarno Hatta, Mesra mengatakan, selama 2007, jumlah penumpang angkutan udara melalui Bandara Soetta mencapai sekitar 36 juta orang. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2008