Washington (ANTARA/AFP) - Amerika Serikat mengancam menunda bantuan sekitar 15 juta dolar AS ke Guinea, jika pemimpin kudeta militer tidak segera mengembalikan pemerintahan sipil.

"Salah satu hal yang kami ingin lihat segera adalah pengembalian pemerintah sipil demokratis," kata Jurubicara pemerintah AS Robert Wood.

"Kami sangat kecewa bahwa proses transisi di Guinea tidak memiliki komponen sipil," kata Wood kepada wartawan.

Wood mengatakan Amerika Serikat akan mempertimbangkan untuk menghentikan bantuan.

"Itu adalah salah satu contoh yang kita pertimbangkan, namun kami belum membuat keputusan apapun," katanya seraya menyebut situasi masih "belum pasti".

"Kami akan berbicara mengenai masalah itu dengan sekutu kami di kawasan tersebut dan sekutu Eropa kami untuk melihat tekanan apa yang dapat kami lakukan."

Rabu, junta militer memerkuat pengaruhnya di negara itu setelah mereka kuasai Senin menyusul kematian pemimpin kuat Lansana Conte.

Uni Afrika, Uni Eropa, Amerika Serikat dan PBB mengutuk kudeta itu dan menyeru transisi demokratis, namun semua  menanti dengan gelisah apa yang akan terjadi selanjutnya.

Guinea, negara kecil dengan penduduk 10 juta orang adalah pengekspor utama bauksit, bijih mineral untuk memproduksi aluminium, di dunia. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2008