Tasikmalaya,  (ANTARA News) - Seorang perempuan yang dianggap "stres" dibiarkan meninggalkan bayi di stasiun Kereta Api Tasikmalaya, Jumat, sekitar pukul 16.00 WIB. Seorang pedagang di stasiun, Ngatiem, menganggap perempuan itu stres setelah melihat pakaiannya  yang kumal dan berdasi pramuka serta bergelang karet di lengan. "Sempat saya tanya darimana asalnya, ibu itu menjawab dari Kebumen," kata Ngatiem. Dia pertama kali melihat perempuan itu turun dari "kereta Jawa" tujuan Bandung sekitar pukul 13.00 WIB. Perempuan itu duduk di bangku peron sambil menggendong bayi. Setelah beberapa lama, kata Ngatiem, bayi tersebut menangis dalam gendongan sehingga menjadi pusat perhatian orang di Stasiun. "Karena bayi itu menangis, saya dekati dan ternyata bayi itu demam," kata Ngatiem  yang memperkirakan bayi tersebut berumur empat bulan. Salah seorang ibu paruh baya, Lisnawati, warga Lengkong Barat Kelurahan Lengkong Sari Kecamatan Tawang Kota Tasikmalaya menghampiri perempuan tersebut dan meminta bayi itu untuk dirawat. "Saya kasihan bayi itu dalam keadaan demam, karena itu saya minta dia untuk saya urus," kata Lisnawati kepada wartawan. Lisnawati mengaku berniat untuk mengasuh bayi tersebut karena tidak mempunyai anak perempuan. Menurut Lisnawati, perempuan pembawa bayi itu tersenyum kepadanya."Iya kalau mau, beli aja," kata Lisnawati mengulangi pernyataan perempuan itu. "Eh setelah saya bilang berapapun saya bayar, ibu itu tersenyum dan bilang hanya bercanda, katanya 'kalau mau ambil aja'," ucap Lisnawati. Lisnawati mengaku senang mendapatkan bayi tersebut dan berkata akan mengurusnya baik-baik. Setelah bayi tersebut dipegang Lisnawati, perempuan itu naik kereta api ke arah timur. Lisnawati mengatakan perempuan tersebut sempat diperiksa anggota Polsek Tawang namun polisi kemudian menyimpulkan perempuan itu mengalami gangguan jiwa."Sempat diperiksa sama Polisi tapi katanya memang orang stres," kata Lisnawati.(*)

Pewarta: adit
Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008