Banda Aceh, (ANTARA News) - Ratusan warga Desa Cot Pangee, Kecamatan Sampoiniet, Kabupaten Aceh Jaya kembali dikecam ketakutan atas kehadiran tiga ekor gajah sumatera (Elephas maximus sumatranus) di sekitar permukiman mereka, sejak Rabu (24/12).

Dua warga Cot Aceh Jaya, Ridwan Adnan dan Syamsuddin, kepada ANTARA di banda Aceh, Sabtu, melaporkan ketiga ekor satwa liar dilindungi itu selama beberapa hari terakhir ini sering dipergoki masyarakat dikawasan areal pertanian dan perkebunan penduduk.

Kawanan gajah tersebut sempat menghilang selama sekitar dua pekan setelah dihalau tim dari Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) dan Flora dan Fauna internasional (FFI) yang menyertai empat gajah terlatih, namun kini sudah muncul lagi.

"Masyarakat Cot Pangee merasa takut karena kawanan gajah tersebut pada malam harinya sering berkeliaran mencari makan hingga mendekat perumahan penduduk," kata Syamsuddin.

Beberapa waktu lalu, kawanan gajah yang berjumlah 13 ekor juga turun hingga ke permukiman penduduk Cot Pangee, sekitar 130 KM sebelah barat Banda Aceh, namun menghilang setelah dihlau empat gajah terlatih dari PLG Saree, Kabupaten Aceh Besar.

"Kini beberapa keluarga masyarakat yang tinggal di dekat pinggiran hutan sering dikunjungi kawanan gajah tersebut telah mengungsi ke rumah sanak dan keluarganya ke desa tetangga, Krueng Tho," kata Syamsuddin.

Warga Cot Pangee mengungsi karena khawatir diserang gajah, setelah sekitar sebulan lalu seorang warga mereka tewas diseruduk gajah serta sebuah rumah penduduk dirobohkan serta beberapa orang penduduk sempat dikejar, namun mereka berhasil menyelamatkan diri.

"Beberapa hari lalu, masyarakat sempat melihat, ketiga gajah tersebut berada di lapangan sepakbola Desa Cot Pangee dipinggiran jalan lintas Banda Aceh-Calang, ibukota Kabupaten Aceh Jaya," katanya.

Melihat kawanan gajah muncul kembali, masyarakat Cot Pangee mengharapkan kepada tim BKSDA NAD dan FFI segera turun kembali ke Aceh Jaya dengan menyertakan gajah terlatih, guna mengatasi keresahan masyarakat dari ancaman satwa liar dilindungi ini.

"Kami disini mengharapkan, kawanan gajah tersebut bukan dihalau lagi ke habitatnya tetapi harus ditangkap. Kalau di halau ke habitat mereka khawatir pada suatu saat nanti gajah tersebut akan balik lagi," demikian Syamsuddin.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008