Brussels, (ANTARA News) - Negara-negara kuat dunia menyerukan segera dihentikannya aksi kekerasan setelah serangan udara besar-besaran Israel terhadap Gaza Sabtu, dan serangan-serangan roket oleh para pejuang Palestina. Sementara itu Uni Eropa, Rusia dan Sesjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) Ban Ki-moon menyerukan kedua pihak segera menghentikan kekerasan. Namun, AS yang merupakan sekutu terkuat Israel mengecam kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza karena mematahkan gencatan senjata yang berakhir masa berlakunya 19 Desember lalu. "AS mengecam keras berulangnya serangan-serangan roket dan mortir terhadap Israel dan menuding Hamas bertanggungjawab atas putusnya gencatan senjata, serta bangkitnya kembali aksi kekerasan di Gaza," kata Menteri Luar Negeri AS segera akan mengakhiri jabatannya, Condoleezza Rice, dalam pernyataannya. Deplu AS kemudian memperbarui pernyataan tersebut dengan menyebut "kami" untuk mengganti "AS" dan menambahkan bahwa "AS menyerukan kepada semua pihak untuk melindungi orang-orang yang tidak bersalah dan menandaskan perlunya bantuan kemanusiaan kepada rakyat Gaza." Sedikit-dikitnya 228 rakyat Palestina tewas menurut kepala layanan darurat Gaza. Di Timur Tengah, Liga Arab secara khusus mengecam Israel, dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) menuduh tindakan Israel itu sebagai 'kejahatan perang' karena tidak melindungi nyawa warga sipil. Utusan Timur Tengah Tony Blair menyesalkan 'tragedi pelenyapan banyak nyawa' tersebut dan menyerukan adanya 'strategi baru untuk Gaza, yang membawa wilayah itu kembali di bawah penguasaan sah Pemerintah Palestina, untuk mengakhiri penderitaan mereka dan menjaga sepenuhnya keamanan Israel." Di Paris, Presiden Prancis Nicolas Sarkozy mengatakan, dia 'mengutuk keras provokasi-provokasi yang tak bertanggungjawab yang menyebabkan munculnya situasi ini, di samping penggunaan kekuatan yang tak sepadan.' Kepala kebijakan luar negeri Uni Eropa, Javier Solana mengatakan, bahwa serangan-serangan Israel mengakibatkan jumlah kematian yang tak bisa diterima di kalangan penduduk sipil Palestina, dan hanya akan memperburuk krisis kemanusiaan di samping makin sulitnya upaya mencari solusi damai. Uni Eropa juga menyerukan semua pintu penyeberangan ke Gaza dibuka kembali dan pengangkutan bantuan serta bahan bakar dilanjutkan, bersamaan dengan akses bebas bagi kelompok-kelompok kemanusiaan internasional, wartawan dan para diplomat, yang selama ini diblokade oleh Israel. Aksi-aksi demonstrasi mengutuk serangan Israel terhadap Hamas terjadi di sejumlah ibukota negara, dari Istanbul sampai ke Paris, dan ibukota Marokko, Rabat. Kementerian luar negeri Rusia menyerukan Israel agar 'menghentikan segera unjuk kekuatan secara besar-besaran terhadap Jalur Gaza' itu, sedangkan Menteri Luar Negeri Jerman Frank-Walter Steinmeier mengatakan kepada HAMAS untuk 'segera dan pasti menghentikan serangan-serangan roket terhadap Israel.' Perdana Menteri Inggris Gordon Brown mengatakan, dia 'sangat prihatin' terhadap situasi di Gaza, dan menambahkan bahwa dia memahami 'rasa tanggungjawab pemerintah Israel terhadap penduduknya.' Sekjen Liga Arab yang bermarkas di Kairo, Amir Mussa, menyerukan dilakukannya pertemuan darurat para menteri Liga Arab Ahad. Pemimpin Libya Moamer Kadhafi menyerukan dilakukannya 'tindakan segera' dalam percakapan per telepon dengan Presiden Tunisia Zine El Abidine Ben Ali, kata kantor berita TAP. Di Baghdad, pemerintah Irak mengatakan bahwa pihaknya akan ikut ambil bagian dalam pertemuan Liga Arab dan mengutuk serangan-serangan Israel yang menghilangkan banyak nyawa, orang-orang tak bersalah dan anak-anak. Raja Arab Saudi Abdullah menelepon Presiden AS George W. Bush, kata jurubicara Gedung Putih, namun menolak memberikan rinciannya. Presiden Mesir Hosni Mubarak mengatakan dalam pernyataannya, bahwa 'Mesir mengutuk serangan militer Israel terhadap Jalur Gaza dan mengecam Israel sebagai pencaploknya, berkaitan banyaknya korban tewas dan luka.' Di Amman, istana kerajaan mengatakan bahwa Raja Abdullah telah menghubungi Presiden Palestina Mahmud Abbas dan Mubarak, untuk 'melancarkan prakarsa Arab dan internasional yang bertujuan mengakhiri agresi Israel.' Sementara itu Suriah mengutuk 'serangan barbar Israel terhadap rakyat Palestina di Gaza,' kata kementerian luar negeri negara itu.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2008