Kabul (ANTARA News) - Serangan bom mobil bunuh di Afghanistan timur, Minggu, menewaskan 14 anak dan dua orang dewasa, kata Pasukan Bantuan Keamanan Internasional (ISAF) pimpinan NATO. Penyerang meledakkan dirinya di luar kantor pemerintah daerah di provinsi Khost, Afghanistan timur, ketika para pemimpin daerah sedang mengadakan pertemuan untuk membahas masalah keamanan dan pemilihan umum yang dijadwalkan berlangsung tahun depan, kata polisi. "Dalam serangan itu ia menewaskan 16 orang Afghanistan dan mencederai 58 lain," kata ISAF dalam sebuah pernyataan, seperti dilaporkan AFP. "Empatbelas anak termasuk diantara mereka yang terbunuh, dan satu korban adalah prajurit Tentara Nasional Afghanistan." Penyerang meledakkan bomnya ketika polisi melepaskan tembakan untuk menghentikan kendaraannya yang mendekati kantor pemerintah di distrik Ismail Khail, yang juga dikenal sebagai Mando Zayi. Gubernur wilayah itu Dawlat Khan Qayomi mengatakan, 12 anak dan dua prajurit -- seorang anggota Tentara Nasional Afghanistan dan seorang milisi pro-pemerintah -- tewas. Kepala kesehatan provinsi itu Amir Badsha Rahmatzai mengatakan, 50 orang yang cedera dirawat di rumah sakit umum. Satu korban cedera yang dibawa ke sebuah rumah sakit ISAF meninggal kemudian, katanya. Pemboman itu dikecam oleh Presiden Hamid Karzai dan PBB. Belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan itu, namun militan Taliban melancarkan serangan-serangan serupa sebagai bagian dari perang mereka. Taliban, yang memerintah Afghanistan sejak 1996, mengobarkan pemberontakan sejak digulingkan dari kekuasaan di negara itu oleh invasi pimpinan AS pada 2001 karena menolak menyerahkan pemimpin Al-Qaeda Osama bin Laden, yang bertanggung jawab atas serangan-serangan di wilayah Amerika yang menewaskan sekitar 3.000 orang pada 11 September 2001. Gerilyawan Taliban sangat bergantung pada penggunaan bom-bom pinggir jalan dan serangan bunuh diri untuk melawan pemerintah Afghanistan dan pasukan asing yang ditempatkan di negara tersebut. Dalam salah satu serangan paling berani, gerilyawan tersebut menggunakan penyerang-penyerang bom bunuh diri untuk menjebol penjara Kandahar pada pertengahan Juni, membuat lebih dari 1.000 tahanan yang separuh diantaranya militan berhasil kabur. Puluhan ribu prajurit koalisi pimpinan AS dan pasukan ISAF pimpinan NATO berada di Afghanistan untuk membantu pemerintah Presiden Hamid Karzai memerangi Taliban dan gerilyawan Al-Qaeda sekutu mereka. Tahun ini Taliban meningkatkan serangan-serangannya di Afghanistan. Hampir 1.500 warga sipil termasuk di antara lebih dari 4.000 orang yang tewas dalam konflik di Afghanistan sepanjang tahun ini. Peningkatan jumlah korban akibat kekerasan yang dilakukan Taliban di Afghanistan telah membuat sejumlah negara berencana melakukan pengurangan atau penarikan pasukan yang tergabung dalam ISAF pimpinan NATO.(*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008