New York (ANTARA News) - Menciptakan berbagai hit seperti "Hot Stuff", "Bad Girls" atau "She Works Hard for the Money, Donna Summer tak pelak lagi merupakan ratu disko pada dasawarsa 1970 dan awal 1980-an. Lagu-lagu Summer saat itu menduduki urutan puncak dan diputar di berbagai klub dan diskotik di seluruh dunia, namun demikian masa kejayaannya sejak itu meredup. Namun begitu, penyanyi kulit hitam dengan suara sensual itu, yang genap berusia 60 tahun pada 31 Desember, masih menjadi ratu pop tulen. Selalu percaya diri, album terakhirnya yang bertajuk "Crayons", antara lain berisi lagu berjudul "The Queen is Back". Majalah The Rolling Stones menyatakan Summer, dengan mengembangkan paduan yang unik antara R&B, pop, funk, soul dan rock, menciptakan persepsi baru atas musik pop internasional. "Karir Madonna tanpa Summer dan 'Bad Girls'? Tak dapat dibayangkan", tulis Rolling Stones. Eropa, terutama Jerman, menjadi pusat kegiatan karir awalnya. Terlahir dengan nama LaDonna Adrian Gaines dari orang tua Kristen yang taat di Boston, Massachusetts, Summer pindah ke Jerman selatan pada 1968 untuk bergabung dalam "Hair", pertunjukan musikal Broadway, karena dia tak menemukan pekerjaan di New York. Dia tinggal di Bavaria selama delapan tahun dan menikah dengan suami pertamanya, Helmuth Sommer, dari Austria, dan mulai bekerja dengan para produser seperti Giorgio Moroder dan Pete Bellotte. Summer adalah versi Inggris dari Sommer, nama belakang suaminya. "Love to Love You Baby", hit pertamanya pada 1975, segera menjadi skandal internasional, dengan Summer mengerang dan merintih selama 17 menit meningkahi irama disko. Summer segera dicap sebagai "dewi seks", sementara sejumlah stasiun radio melarang lagu itu. Peraih lima penghargaan Grammy itu hingga sejauh ini telah menjual sekitar 140 juta kopi album di seluruh dunia. Harga yang harus dibayar Dia menjadi mahabintang internasional. Namun ada harga yang harus dibayarnya. Pada puncak karirnya, penyanyi itu berupaya bunuhdiri, akibat meningkatnya tekanan dalam karirnya, kegagalan dalam perkawinan dan kemudian hubungan yang membuatnya trauma mendorong Summer ke depresi yang kian dalam. Saat dia hendak meloncat dari jendela Hotel Central Park di New York, dia terjerat kain tirai dan diselamatkan seorang pelayan. Pengalaman ini mengubah dirinya menjadi seorang Kristen yang terlahir kembali dan kemudian dia menulis otobiografinya. Summer tak pernah merasa menyesal dengan telah berlalunya masa kejayaannya sebagai ratu disko. Citra diva adalah palsu, dia pernah berkata. "Pada masa tertentu saya mulai meninggalkan citra tersebut dan menghadapi orang menurut apa adanya," katanya kepada kantor berita DPA.  (*)

Pewarta: muhaj
COPYRIGHT © ANTARA 2008