Jakarta,  (ANTARA News) - Kontingen Garuda (Konga) XX-F yang tergabung dalam Pasukan Pemelihara Perdamaian PBB di Kongo (Monuc), kini mewaspadai mewabahnya penyakit ebola sejak 26 Desember silam.

Mayor Laut (K) dr. R. Yudadi Sp.B dalam arahannya kepada prajurit Kontingen Garuda XX-F, Rabu, mengatakan, ebola bukan untuk ditakuti melainkan diwaspadai, demikian surat elektronik perwira penerangan Konga XX-F Kapten Inf Leo Sugandi yang diterima ANTARA di Jakarta, Rabu.

Ebola dilaporkan kembali mewabah di wilayah Propinsi Kasai sejak 26 Desember lalu dan telah merenggut 11 nyawa dan menginfeksi puluhan penduduk lainnya.

Penyakit yang belum ditemukan obatnya tersebut berasal dari filovirus yang namanya berasal dari nama sungai kecil di Negara Republik Demokratik Kongo, tempat ditemukannya kasus ebola pertama kali. Virus tersebut sangat fatal karena 90 % dari penderitanya tidak dapat diselamatkan.

Menurut keterangan staf kesehatan Monuc (Misi PBB di Kongo) ada empat macam virus ebola yang telah diidentifikasi per Juni 1998, yaitu Ebola Zaire (ditemukan tahun 1976 dimana virus tersebut pertama kali muncul), Ebola Sudan (ditemukan di bagian Barat Negara Sudan tahun 1976), Ebola Reston (ditemukan pada kera Afrika yang dieksport ke Amerika), dan Ebola Tai (ditemukan di hutan Tai, wilayah Pantai Gading, Afrika Barat).

Epidemik ebola yang menyerang manusia sedikitnya diketahui telah terjadi lima kali. Kasus pertama adalah Ebola Zaire yang merebak pada 1976, dimana di tahun yang sama Ebola Zaire mewabah di Sudan .

Selanjutnya pada 1979 Ebola Zaire kembali mewabah di Sudan dan pada 1995 Ebola Zaire merebak di Kikwit dan Gabon. Pada 1989 dan 1996 Ebola Reston mewabah di Texas, Amerika Serikat namun hanya menyerang kera yang terinfeksi kera lain yang diekspor dari Afrika.(*)

Editor: AA Ariwibowo
COPYRIGHT © ANTARA 2008