Mojokerto (ANTARA) - Lumpur material tanah longsor mulai dibersihkan masyarakat dari Jalan Pacet-Trawas, tepatnya di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur menyusul peristiwa tanah longsor yang terjadi di wilayah setempat pada Jumat (7/2).

Salah seorang warga, Suprianto saat dikonfirmasi di Mojokerto, Sabtu mengatakan, material lumpur sebagian sudah mulai dibersihkan supaya jalur yang menghubungkan Pacet dengan Trawas itu bisa segera dilewati.

"Kami juga dibantu dengan sarana tangki air untuk menggelontor sisa lumpur di jalan beton tersebut," katanya.

Ia menjelaskan, kendaraan juga sudah bisa melewati jalur tersebut meskipun harus bergantian dan berjalan pelan.

"Sedangkan bagian tebing yang longsor masih belum ada perbaikan. Hanya diberikan garis pembatas saja supaya masyarakat tidak mendekat," katanya.

Sebelumnya, ruas jalan yang menghubungkan wilayah Kecamatan Pacet-Trawas, tepatnya di Dusun Mligi, Desa Claket, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, tertimbun material tanah longsor menyusul terjadinya hujan deras di wilayah setempat, Jumat.

Akibat timbunan tanah longsor tersebut membuat akses yang menghubungkan wilayah pegunungan di Mojokerto ini tertutup untuk sementara waktu.

"Tadi sore hujan deras membuat jalur tersebut sempat tertimbun material tanah longsor," kata Nur Hayati warga Pacet, saat dikonfirmasi via telepon.

Ia mengatakan, selain material lumpur di wilayah Pacet juga terdapat luberan sungai yang membuat jalan raya di wilayah Padusan, seperti sungai.

"Mungkin curah hujan yang cukup tinggi membuat wilayah tersebut diterjang banjir," katanya.

Kepala Desa Claket Umbar Mulyadi mengatakan, hujan deras yang mengguyur wilayah Dusun Mligi terjadi mulai pukul 13.00 WIB hingga 15.00 WIB.

"Diperkirakan longsor tebing sekitar pukul 15.00 WIB. Tebing yang longsor diperkirakan setinggi 30 meter," katanya.
Baca juga: Jalan penghubung Pacet-Trawas tertimbun material longsor
Baca juga: Pariwisata di Pacet-Mojokerto didorong berbasis konservasi

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Tunggul Susilo
COPYRIGHT © ANTARA 2020