"Saya sudah perintahkan Biro Kesra dan Badan Penghubung untuk menanganinya. Sekaligus jajaran dua organisasi perangkat daerah (OPD) ini bersama Dinas Kesehatan menjemput anak-anak kita di Bandara Halim dan mengawal hingga sampai di Kaltara," kata Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie di Tanjung Selor, Sabtu.
Sebanyak 20 orang Kaltara yang tergabung bersama 285 mahasiswa Indonesia yang dievakuasi dari Wuhan, China telah selesai menjalani karantina dan observasi selama 14 hari di Natuna.
Baca juga: Ayah WNI peserta observasi Natuna sempat kuatkan anaknya soal syahid
Dilaporkan, mereka sudah di Jakarta, dan dalam kondisi sehat semua.
"Insya Allah besok Minggu (16/2) siang diterbangkan menuju Tarakan dengan menggunakan pesawat Batik Air," ujarnya.
Berdasarkan hasil rapat di Jakarta, pemulangan mahasiswa dari Jakarta ke daerah masing-masing ditanggung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).
Sesuai kesepakatan, maka lditalangi dulu oleh Pemerintah Provinsi.
Baca juga: WNI peserta observasi corona tiba di Halim melalui tiga kloter
Sebelum terbang ke Jakarta mereka dibekali Surat Keterangan Sehat dari Dokter Spesialis Paru dan Penyakit Dalam yang ditugaskan oleh Kementerian Kesehatan di Natuna.
Artinya, mereka semua dalam keadaan sehat wal afiat, bebas dari penyakit akibat virus COVID-19 atau yang sedang mewabah di China khususnya di Wuhan, Provinsi Hubei.
"Saya minta masyarakat Kaltara tidak perlu khawatir apalagi sampai antipati terhadap mereka. Alhamdulillah, mereka sehat semua," ujarnya
Observasi selama 14 hari untuk dipastikan keamanannya sebelum kembali ke keluarganya. Itu sudah standar protokol kesehatan dari WHO.
Baca juga: Menkes-WHO satu pesawat dampingi WNI peserta observasi Natuna
Pewarta: Iskandar Zulkarnaen
Editor: Hendra Agusta
COPYRIGHT © ANTARA 2020