Jakarta (ANTARA) - Setelah wilayah Bogor diguyur hujan semalaman, akhirnya membuat air di berbagai sungai seperti Ciliwung dan Cileungsi meluap sehingga membuat beberapa wilayah di Jakarta terkena dampaknya berupa banjir yang terjadi Kamis ini

Kepala Pusat Data dan Informasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta M Insaf mencatat berdasarkan data pukul 15.00 WIB, ada 46 RW di 12 kecamatan yang terletak di 21 kelurahan terendam.

"RW ada 46 yang tersebar di 12 kecamatan dan 21 kelurahan," ujar Insaf dalam keterangan tertulis di Jakarta, Kamis.

Baca juga: Anies sebut tinggi muka air Pintu Air Manggarai normal

Baca juga: Rumah penduduk di Cawang terendam banjir 1,5 meter

Baca juga: Wakil kelas gugatan Banjir Jakarta ditekan oknum yang mengaku wartawan


Ia menjelaskan, daerah Jakarta Barat menjadi wilayah yang terdampak banjir paling banyak, yaitu 17 RW dengan ketinggian lima hingga 40 sentimeter.

Lalu di Jakarta Timur, terhitung ada 16 RW dengan ketinggian banjir antara lima hingga 250 sentimeter. Titik terdalam ada di Kelurahan Balekambang Kecamatan Kramatjati.

Selanjutnya, Jakarta Pusat hanya ada satu RW dengan ketinggian genangan 10 sentimeter. Untuk Jakarta Utara juga hanya satu RW dan ketinggian airnya antara lima hingga 15 cm.

Adapun Jakarta Selatan ada 13 RW dengan ketinggian air antara 20 hingga 150 sentimeter. Dengan titik terdalam di RW 10, Kelurahan Pejaten Timur Kecamatan Pasar Minggu.

"Penyebab banjir karena curah hujan tinggi, luapan Kali Ciliwung dan Pesanggerahan," kata Insaf.

Saat ini, kata dia, pihaknya sedang berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta dan Petugas Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) untuk menghilangkan genangan dari lokasi.

"Masih ada genangan sedang proses ditangani oleh DSDA dan PPSU," ujarnya.

Pewarta: Ricky Prayoga
Editor: Ganet Dirgantara
COPYRIGHT © ANTARA 2020