Petugas taman konservasi yang berlokasi di Kabupaten Gianyar itu, Drh Kadek Kesuma Atmaja, Senin mengatakan, bayi gajah itu merupakan hasil perkawinan dari gajah betina bernama Tini dengan pejantan bernama David.
"Bayi gajah tersebut lahir tanggal 24 Januari lalu dalam kondisi sehat. Namun demikian tim kesehatan terus melakukan pengawasan dan pemeriksaan secara rutin," katanya.
Dia mengatakan, pengawasan dan pemeriksaan oleh tim kesehatan dilakukan secara rutin agar pertumbuhannya tidak terganggu.
"Untuk sementara para pengunjung yang ingin tau anak gajah tak diperkenankan terlalu mendekat. Hal itu mengindari agar induknya tidak stres," ucapnya.
Menurut Kadek Kesuma, jika sampai induknya mengalami stres karena ulah pengunjung TSI akan berpengaruh terhadap bayi gajah yang di asuh, di antaranya tak mau menyusui.
TSI Bali yang dibuka untuk umum pada 2007 lalu itu luasnya 40 hektare dan selama ini memiliki koleksi 30 ekor gajah dan sekarang bertambah seekor setelah kelahiran anak gajah tersebut.
(*)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009
