"Seluruh tubuhnya terbakar, saya lihat posisi kedua kaki berada di lantai tetapi badannya masih terlentang di atas kasur," kata saksi mata yang berusaha memadamkan api dan membawa korban keluar rumah itu, Darsono (45), di Magelang, Kamis.
Pawiro Karno yang sudah berusia tua itu, katanya, menderita buta mata karena katarak sejak sekitar 10 tahun terakhir. Dia tinggal di RT02/RW01 Dusun Gemampang, Desa Sirahan bersama isterinya, Supartini (60).
Dua anaknya, katanya, bekerja dan tinggal di Jakarta.
Ia mengatakan, ketika itu sekitar pukul 08.00 WIB, Supartini hendak pergi dari rumah itu untuk mencari calon pembeli kambingnya.
Isterinya, katanya, sedang menunggu angkutan umum pedesaan yang biasanya melewati depan rumahnya sedangkan suaminya masih berada di dalam rumah.
Suaminya, katanya, sedang merokok di atas kasur tempat tidurnya saat isterinya pergi. "Saat menengok ke belakang, Supartini melihat asap membumbung tinggi dari dalam rumahnya, lalu dia berlari dan melihat suaminya terbakar," katanya.
Darsono yang mengaku mendengar teriakan Supartini, segera mendatangi rumah itu untuk berusaha menyelamatkan korban. Beberapa tetangga lainnya juga berusaha memadamkan api dengan air tetapi korban tidak tertolong.
"Kemungkinan ada percikan api dari rokok yang membakar kasur atau korek api yang jatuh membakar kasur," katanya.
Hingga sekitar pukul 11.00 WIB, masyarakat terlihat memandikan jenazah di pekarangan rumah itu untuk kemudian menguburkan korban di pemakaman umum desa itu sedangkan warga setempat berdatangan untuk melayat.
"Tadi petugas dari puskesmas dan polisi juga sudah kesini," katanya. (*)
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009
