Jakarta,  (ANTARA News) - Pembelian 51 persen saham PT Tunas Financindo Sarana perusahaan yang bergerak dalam pembiayaan kendaraan bermotor oleh Bank Mandiri diyakini bisa meningkatkan pendapatan bank terbesar di Indonesia tersebut.

"Bagi Bank Mandiri, Tunas Finance dapat menjadi mitra strategis untuk dapat meningkatkan revenue share 20 - 30 persen di setiap segmen market termasuk di segmen Consumer. Hal ini mengingat Tunas Finance memiliki jumlah aset yang cukup besar, kualitas aset yang baik, jaringan cabang luas dan tersebar, infrastruktur yang kuat, serta memiliki hubungan yang cukup baik dengan captive dealers dan ATPM," kata Wakil Direktur Utama Bank Mandiri, I Wayan Agus Mertayasa di Jakarta, Sabtu.

Sebelumnya pada Jumat (6/2) kemarin Bank Mandiri melakukan penandatangan Akta Jual Beli (AJB) atas pembelian 51 persen saham PT Tunas Financindo Sarana. Penandatanganan tersebut meliputi Akta Jual Beli Saham, Perjanjian Pemegang Saham, Perjanjian Fungsi Pendukung dan Perjanjian Kerjasama Pembiayaan senilai Rp2 Triliun.

Menurut Mertayasa akuisisi Tunas juga akan menguntungkan Tunas Finance untuk memperluas ekspansi kreditnya.

"Kami yakin dengan infrastruktur jaringan Bank Mandiri yang luas baik itu jaringan cabang, ATM maupun internet, dapat digunakan oleh Tunas Finance untuk memperluas ekspansi kredit kendaraan bermotor. Di lain pihak Bank Mandiri juga dapat meningkatkan portfolio kredit kendaraan bermotor melalui Tunas Finance, dengan kelebihan dalam fleksibilitas serta kecepatan proses," katanya.

PT Tunas juga meyakini kerjasama ini dapat meningkatkan kemampuan Tunas untuk berkompetisi dan meningkatkan kemampuan dalam memperebutkan pasar penjualan kendaraan bermotor di Indonesia.

"Dengan bergabungnya Bank Mandiri maka target kami untuk menjadi perusahaan pembiayaan nomor tiga terbesar di Indonesia dapat terealisasi lebih cepat." ujar Direktur Utama Tunas Finance Halim Gunadi.

Sebelumnya, pada 27 Januari terkait dengan akuisisi ini, PT Tunas Financindo Sarana menyelenggarakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) dimana menyetujui perubahan susunan Dewan Komisaris dan anggota Direksi Perseroan.

Dewan Komisaris terdiri dari Sarastri Baskoro selaku Komisaris Utama, Anton Setiawan Komisaris dan Hanifah Purnama sebagai Komisaris independen.

Sedangkan untuk Direktur Utama disepakati diduduki oleh Halim Gunadi dan Haryanti Soekandar sebagai direktur.

PT Tunas Financindo Sarana memulai usaha di bidang pembiayaan konsumen (consumer finance) pada tahun 1989. Sampai dengan September 2008, Tunas Finance merupakan bagian dalam kelompok usaha PT Tunas Ridean Tbk. (TURI) yang merupakan grup perusahaan dealership otomotif independen terbesar di Indonesia dan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.(*)

Editor: Aditia Maruli Radja
COPYRIGHT © ANTARA 2009