Solo (ANTARA News) - Ketua Umum Partai Nasional Benteng Kerakyatan (PNBK) Indonesia, Eros Djarot, menyatakan, terlalu kecil memikirkan masalah Calon Presiden maupun Wakil Presiden, karena yang terpenting bagaimana komitmen melakukan perubahan.

Hal tersebut dikatakan Eros, yang juga seorang sutradara terkenal terjun dalam dunia politik, saat kunjungannya di Kantor Badan Pembina Olahraga Cacat (BPOC), di Solo, Sabtu.

Menurut dia, selama ini rakyat disodori pergantian setiap pemilu dan kepemimpinan yang diganti-ganti, tetapi perubahan substansial tidak ada.

"Kita menawarkan perubahan itu dan berkomitmen bahwa berubahan menjadi hal yang paling utama. Figur-figur yang tersedia seperti masih kurang menyakinkan saya bahwa berubahan akan terjadi," katanya.

Menurut dia, memastikan bahwa pada tahun 2009 ini, akan ada perubahan dan pihaknya tidak yakin akan ada perubahan yang substansial jika calon-calon yang muncul atau partai pengusung masih seperti itu. Jadi diperlukan suatu trobosan yang harus dipikirkan apakah akan seperti ini terus menerus.

Menurut dia, Rakyat sampai sekarang ini masih biasa-biasa saja, terkait itu masalah politik, ekonomi maupun budaya.


Orang harus diubah melakukan perubahan, mungkinkah?

Oleh karena itu, harus ada satu tekat bersama membalikan suasana ini. "Belum ada salah satu capres yang menyakinkan saya. Karena, ternyata sebagian dari mereka harus diubah. Bagaimana orang harus diubah melakukan perubahan," katanya.

Selain itu, tidak mungin juga bagaimana mendapatkan tokoh atau pemimpin melalui ditelevisi. Secara tiba-tiba televisi sekarang ini menjadi penyihir hebat di bidang politik.

"Hal ini sangat berbahaya, seorang menjadi pemimpin karena lewat iklan," katanya.

Pemimpin seperti itu, lanjut dia, tidak teruji secara empirik, hal itu sangat mengkhawatirkan, sementara stok yang ada tidak menjadikan perubahan apa-apa.

"Saya mengajak seluruh bangsa untuk menawarkan perubahan yang mendasar dari mulai tatanan ekonomi, sistemnya baik itu politik maupun budayanya," katanya.

Terkait deklarasi di Bandung, adanya duet pasangan Rizal Ramli-Eros Djarot, tetapi tidak mengarah ke ranah politik, kata Eros, dalam perjalanan dinamika politik bisa saja terjadi.

Eros mengaku, pihaknya harus tahu diri, partai PNBK Indonesia yang baru satu koma ini tidak terlalu banyak macemnya, tetapi mencanangkan tekad diperbolehkan dan itu hak semua partai.

"Jangan salah artinya dalam politik itu, satu hari bisa merubah segalanya," katanya.

Oleh karena itu, Partai PNBK tetap berkeyakinan bahwa partai ini bukan hebat, karena managemen partai-partai besar yang buruk dan juga performa dari partai tersebut yang dipercaya oleh rakyat tidak meghasilkan apa-apa.


Bangsa terpuruk berkepanjangan

Keterpurukan bangsa ini yang terus-menerus dan belum bisa keluar dari krisis yang kepanjangan.

Kendati demikian, partainya mengharapkan ada perubahan negeri ini dengan kesadaran yang dicanangkan di seluruh pikiran dan hati masyarakat.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009