Timika, Papua (ANTARA News) - Sebanyak 49 penumpang pesawat Garuda tujuan Timika-Denpasar-Jakarta, Senin pagi terpaksa mengurungkan keberangkatannya karena dua unit peralatan pendukung di Bandara Mozes Kilangin Timika dalam kondisi rusak yang menyebabkan pesawat tidak dapat mendarat. Data yang dihimpun ANTARA News di Bandara Mozes Kilangin Timika, Senin, menyebutkan sedianya pesawat Garuda dengan nomor penerbangan GA-653 tiba di Timika sekitar pukul 10.00 WIT dari Jayapura. Namun pesawat tidak bisa mendarat sehingga kembali lagi ke Jayapura untuk selanjutnya berangkat menuju Biak-Denpasar dan Jakarta. Manager PT Garuda Indonesia Cabang Timika, Syamsul Adnan yang didampingi Manager Maintenance Lerman Simamora dan Manager Station Suhadril mengatakan kejadian tersebut dikarenakan adanya masalah pada fasilitas pendukung "Auxiliary Power Unit (APU)" yang berfungsi untuk memberikan elektonik support ke pesawat. "Alat ini rusak dan tidak dimiliki pihak pengelola Bandara Mozes Kilangin Timika yaitu PT AVCO (Airfast Aviation Facilities Company)," jelas Adnan. Ia menjelaskan, kerusakan pada peralatan tersebut baru diketahui siang harinya karena pada pagi hari yang sama pesawat Garuda sempat mendarat di Bandara Mozes Kilangin Timika dari Denpasar pada pukul 08.00 WIT. "Jadi bukannya pesawat kami yang tidak bisa landing. Garuda sudah berangkat dari Timika menuju Jayapura tetapi saat arus balik yang tidak bisa mendarat," tutur Adnan sembari menambahkan kondisi pesawat tidak mengalami kerusakan atau gangguan dengan peristiwa tersebut. Adnan menjelaskan, saat penerbangan Senin pagi pesawat Garuda mengalami sedikit gangguan dengan factor cuaca di Jayapura. Saat itu, katanya, pesawat membutuhkan Ground Tunner Compressor (GTC) dan Ground Power Unit (GPU) sebagai alat kelengkapan dan pendukung sekaligus keamanan penerbangan. "GTC dan GPU fungsinya untuk menghidupkan atau starting mesin pesawat. Dengan tidak adanya dua faslitas APU yakni GTC dan GPU di Bandara MOzes Kilangin dikhawatirkan setelah landing tidak dapat terbang. Kalau dipaksakan pesawatnya terbang terus terjadi ground death dan hal itu akan lebih parah karena harus mendatangkan peralatannya dari Jakarta," jelas Adnan. Adapun para penumpang yang tidak jadi diberangkatkan sebanyak 49 orang terdiri dari penumpang tujuan Denpasar sebanyak sembilan orang dan tujuan Jakarta 40 orang, diinapkan di hotel-hotel di Timika dengan difasilitasi oleh Garuda. Mereka baru akan diberangkatkan pada Selasa siang dengan maskapai penerbangan yang sama. Sedangkan lima penumpang lain yang mengaku memiliki urusan penting di Jakarta dialihkan ke pesawat Merpati rute Timika-Makassar.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009