Temanggung (ANTARA News) - Dua orang tewas dan puluhan lainnya menjalani rawat inap di rumah sakit akibat truk yang mengangkut mereka terguling di tepi jalan raya di kawasan antara Gunung Sumbing dengan Sindoro, Kabupaten Temanggung, Jateng. Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resort Temanggung, AKP Setya Budi Waspada, di Temanggung, Selasa (10/2), menyatakan membenarkan kejadian itu. Penyebab kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) yang terjadi sekitar pukul 18.00 WIB itu, katanya, hingga saat ini masih dalam penyelidikan petugas. Dua korban tewas dalam lakalantas di jalan raya Dusun Kecepit, Desa Pager Gunung, Kecamatan Bulu itu adalah Waliyah (40), warga Dusun Tumpak dan Poniman (22), warga Dusun Luweyan, keduanya berada di wilayah Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu. Sebanyak 22 korban lainnya menjalani rawat inap di Rumah Sakit Kristen (RSK) "Ngesti Waluyo" Kecamatan Parakan, Temanggung, dan sisanya rawat jalan. Korban umumnya mengalami luka di bagian wajah, kepala dan tubuhnya. Mereka adalah para buruh tani yang sekitar pukul 17.30 WIB selesai mencangkul di salah satu areal pertanian tembakau di Desa Pager Gunung, Kecamatan Bulu dan hendak pulang ke kampung masing-masing dengan menumpang truk bernomor polisi AA 1352 HE dengan sopir Samsudin, warga Desa Tegal Urung, Kecamatan Bulu. Saat melintasi di salah satu ruas jalan raya antara Kabupaten Temanggung-Wonosobo di desa itu yang kondisi jalannya berupa tanjakan relatif tajam, tiba-tiba laju truk oleng dan sopir tidak bisa mengendalikan armadanya. Truk terguling di tegalan penduduk setempat. Sekitar lima meter dari tempat tergulingnya truk itu berupa jurang yang relatif terjal. Para penumpang berteriak-teriak. Warga setempat segera mendatangi lokasi dan memberikan pertolongan sedangkan petugas kepolisian menyelidiki peristiwa tersebut. Yeni, perawat RSK "Ngesti Waluyo", mengatakan, korban terpaksa masih dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena seluruh bangsal rawat inap dan ruang Unit Gawat Darurat (UGD) hingga saat ini masih penuh. "Sementara waktu mereka dirawat di luar ruang, karena seluruh bangsal dan UGD sampai sekarang penuh pasien," katanya.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009