Menurut keterangan resmi dari Perutusan Tetap RI Pada PBB, WTO dan organisasi-Organisasi Internasional lainnya di Jenewa yang diterima ANTARA di Jakarta, Selasa, pertemuan yang didukung penuh oleh kantor PBB (UNOG) dan Organisasi Meteorologi Dunia (WMO) itu diselenggarakan untuk mensukseskan hasil akhir WOC yaitu Manado Ocean Declaration (MOD).
Dirjen UNOG Sergei A Ordzhonikidze dalam sambutannya menegaskan kembali komitmen PBB dan seluruh negara anggota dalam menanggulangi isu perubahan iklim termasuk dampaknya bagi isu kelautan sebagai wujud tanggung jawab bersama.
Sementara itu Sekjen WMO Michel Jarraud menyampaikan dukungannya atas
prakarsa Indonesia untuk mengangkat isu kelautan dalam agenda perubahan
iklim dan menyatakan kesiapan WMO untuk memberikan dukungan substantif bagi kelancaran proses pembahasan isu kelautan dalam konteks perubahan iklim.
Pada kesempatan itu Direktur Pesisir dan Lautan DKP Ida Kusuma memberikan pemaparan mengenai kesiapan pemerintah untuk menyelenggarakan WOC.
Dalam sesi pembahasan, pada umumnya negara anggota menyampaikan penghargaan atas prakarsa Indonesia untuk mengangkat isu kelautan dalam konteks perubahan iklim dan menyambut baik rancangan MOD yang dinilai layak sebagai dokumen awal bagi perundingan lebih lanjut.
MOD dinilai secara umum dipandang telah merefleksikan berbagai kepentingan guna mengangkat isu kelautan dalam pembahasan perubahan iklim.
Negara-negara anggota telah pula menunjukkan antusiasme dalam pembahasan rancangan MOD dengan memberikan berbagai masukan substantif bagi penyempurnaan MOD lebih lanjut.
Pada pertemuan itu delegasi Indonesia yang dipimpin KUAI PTRI Jenewa Duta Besar I Gusti Agung Wesaka Puja menegaskan komitmen untuk menyempurnakan muatan MOD berdasarkan berbagai masukan yang diterima dan akan disebarluaskan kembali kepada seluruh negara anggota pada minggu pertama April 2009 untuk dibahas lebih lanjut dalam pertemuan tingkat
pejabat tinggi 11-12 Mei 2009 di Manado.(*)
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009
