Cilacap (ANTARA News) - Lahan persawahan seluas 418 hektare (ha) di Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, mengalami puso akibat banjir yang melanda wilayah tersebut pada akhir Januari dan awal Februari lalu. "Luas lahan persawahan yang mengalami puso mencapai 418 ha," kata Kepala Dinas Pertanian dan Peternakan (Dispertanak) Kabupaten Cilacap, Gunawan, di Cilacap, Kamis. Selain itu, kata dia, sawah seluas 3.855 ha sempat terancam rusak dan puso, namun bisa diselamatkan lantaran rendaman banjir tidak lebih dari tiga hari. Menurut dia, tanaman padi pada sawah-sawah yang terancam tersebut rata-rata berusia 30-60 hari. Disinggung mengenai bantuan benih bagi petani korban banjir yang baru memulai menanam, dia mengatakan, pihaknya saat ini sedang mengupayakannya. "Kita sedang mengupayakan pemberian bantuan benih, tetapi hingga saat ini kami masih mendata kebutuhan petani," katanya. Seperti yang diwartakan sebelumnya, para petani yang menjadi korban banjir di sejumlah desa di Cilacap, terpaksa harus menanam ulang sawahnya. "Saat ini sekitar 30 persen dari luas persawahan yang mencapai 280 ha di Desa Mulyadadi telah ditanami dan sisanya baru menyebar benih," kata Bendahara Kelompok Tani "Sri Rahayu" Desa Mulyadadi Kecamatan Majenang, Darimun. Menurut dia, petani yang harus menanam ulang diperkirakan mencapai tujuh persen dan sisanya harus mengulang penyebaran benih yang rata-rata berusia 25 hari. Sementara warga Desa Mulyasari Kecamatan Majenang, Solihin mengatakan, sawahnya seluas 250 ubin terendam banjir, padahal usia tanamannya baru 15 hari. "Saya sudah tidak punya uang untuk membeli benih maupun untuk memenuhi kebutuhan keluarga," katanya.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009