Jakarta (ANTARA News) - Menko Kesra Aburizal Bakrie mengemukakan, laju pertumbuhan penduduk Indonesia saat ini sudah memasuki tahap sangat mengkhawatirkan apalagi jika tidak disertai pola penyebaran penduduk yang memadai. "Jika laju pertumbuhan penduduk ini tidak segera diantisipasi maka pada sepuluh hingga 15 tahun kedepan Indonesia akan mengalami ledakan penduduk tak terkendali," katanya, saat membuka Rapat Kerja Nasional Keluarga Berencana (KB) 2009 di Jakarta, Kamis. Ia mengemukakan, pada 2006 tercatat rata-rata angka kelahriran mencapai 2,6 anak per wanita subur. Angka tersebut, tidak berubah hingga 2007. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk rata-rata 2,6 juta jiwa per tahun. Tingginya laju pertumbuhan penduduk dan angka kelahiran di Indonesia tersebut, diperparah dengan pola penyebaran penduduk yang tidak merata. "Jika semua itu, tidak segera dikendalikan, maka hal itu akan jadi beban buat kita semua. Karena itu, baik pria maupun wanita harus memaksimalkan program KB," ujarnya. Aburizal mengakui, ada penurunan intensitas pelaksanaan Progam KB terutama di era otonomi daerah. Penurunan intensitas itu, lanjut dia ,antara lain karena kurangnya peran pemerintah daerah menggalakkan program KB, kurangnya tenaga penyuluh lapangan KB dan kurangnya anggaran. "Kita upayakan, agar dukungan anggaran benar-benar dapat dipenuhi secara memadai," ujar Menko Kesra. Sementara itu, Kepala BKKBN Sugiri Sjarief mengakui dalam lima tahun terakhir terjadi stagnasi pelaksanaan program KB dilihat dari total rat-rata angka kelahiran (TFR) sebesar 2,6 serta prevalensi pemakaian kontrasepsi modern (CPR) yang hanya meningkat 0,7 persen. Karena itu pada 2009, ditargetkan TFR sebesar 2,16 per wanita usia subur, dengan meningkatkan peserta KB aktif menjadi 30,1 juta dan terlayaninya sekitar enam juta peserta KB, tutur Sugiri. Selain itu, pada 2009 juga ditargetkan pencapaian peserta KB baru dari keluarga pra sejahtera (KPS) dan keluarga sejahtera (KS) I sekira 2,9 juta dan terbinanya peserta KB KPS dan KS I sekira 12,9 juta. "Dengan begitu, kita akan menurunkan ,unmet need, menjadi 6,4 persen dari seluruh pasangan usia subur (PUS)," kata Sugiri.(*)

Pewarta: kunto
Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009