Brisbane (ANTARA News) - Acara pengumpulan dana bagi korban bencana kebakaran semak belukar negara bagian Victoria yang berlangsung di aula KJRI Melbourne, 12 Februari lalu, menghasilkan 4.805 dolar Australia, kata Konsul Fungsi Pensosbud KJRI Melbourne, Hadi Sapto Pambrastoro.

"Dana yang terkumpul dalam bentuk uang tunai dan cek dalam acara yang dihadiri sekitar tujuh puluh orang Kamis malam (12/2) itu masih akan bertambah dalam satu hingga dua minggu mendatang," katanya dalam penjelasannya kepada ANTARA News, Sabtu.

Hadi Sapto mengatakan, kegiatan pengumpulan sumbangan itu diselenggarakan beragam unsur masyarakat Indonesia dengan difasilitasi KJRI Melbourne.

Untuk meningkatkan nilai donasi sebelum dikirim ke pundi Dana Imbauan Kebakaran Semak Victoria (VBAF) Palang Merah Australia (ARC), panitia kecil kegiatan pengumpulan dana yang terdiri dari para relawan lintas agama ini masih memberi peluang kepada berbagai organisasi kemasyarakatan Indonesia di Victoria dan Tasmania.

"Mudah-mudahan nilai donasi bertambah lebih banyak lagi. Panitia masih memberikan waktu seminggu hingga dua minggu kepada kelompok-kelompok masyarakat kita di negara bagian Victoria dan Tasmania," katanya.

Kegiatan pengumpulan dana sumbangan bagi para korban bencana kebakaran semak belukar terburuk dalam sejarah Australia sejak 1983 itu juga dilakukan berbagai kelompok komunitas Indonesia di negara bagian lain.

Di Brisbane, Queensland, misalnya, pengurus Perhimpunan Mahasiswa Indonesia di Universitas Queensland (UQISA), Perhimpunan Masyarakat Muslim Indonesia di Brisbane, dan kelompok pengajian akhir pekan Ikhwan Brisbane.

Dana yang terkumpul akan disalurkan kepada para korban lewat VBAF dan "Human Appeal International Australia".

Pemerintah RI sendiri sudah berkomitmen memberikan bantuan sebesar satu juta dolar Amerika untuk ikut membantu program pembangunan kembali sekolah-sekolah di daerah bencana, serta mengirim tim identifikasi korban bencana (DVI) Polri untuk ikut membantu proses identifikasi para korban yang tewas.

Bencana kebakaran yang terjadi sejak 7 Februari lalu itu telah menewaskan sedikitnya 181 orang serta menghancurkan lebih dari 1.800 rumah warga dan 450 ribu hektar lahan di utara, timur laut, dan timur Melbourne.

Akibat musibah ini, sekitar tujuh ribu warga kehilangan rumah.

Jumlah korban tewas dalam bencana yang menyebabkan sekitar 7.000 warga kehilangan tempat tinggi itu diperkirakan bertambah hingga mencapai 300 orang karena masih banyak warga yang dinyatakan hilang dan belasan titik api masih membara di sejumlah lokasi.

Di antara mereka yang dinyatakan hilang itu adalah dua mahasiswa Indonesia, Rudi dan Dean Lesmana. Keduanya dinyatakan hilang sejak berlibur di kota wisata Marysville 7 Februari lalu.

Dalam bencana kebakaran itu, seorang pemuda setempat ditangkap polisi karena ia diduga keras sengaja membakar lahan semak belukar di daerah Churchill-Jeeralang.

Beberapa daerah yang dilanda bencana kebakaran hebat itu adalah Kinglake, Kinglake West, St Andrews, Marysville, Wandong, Callignee, Hazelwood, Jeeralang, Humevale, Bendigo, Upper Callignee, Long Gully, Strathewan dan Arthurs Creek.  (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009