Jayapura (ANTARA News) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Provinsi Papua bekerja sama dengan FOKER LSM Papua dan Fredrich Ebert Stiftung meluncurkan buku berjudul "Kesejahteraan dan Kompetensi Wartawan" hasil riset tentang kondisi kelayakan profesi wartawan di Papua. Peluncuran itu berlangsung di Balai Wartawan PWI Cabang Papua,Sabtu dihadiri sekitar 50 wartawan dari media cetak dan elektronik. Buku yang terdiri dari lima bab itu terdiri atas bagian pendahuluan, profil media di Jayapura, kondisi kesejahteraan wartawan di Ppaua, mendirikan media cetak serta perjuangan pers Papua ini dengan penulis Gabriel Maniagasi, Paskalis Keagop, Dominggus Mampioper, Cunding Levi, Lucky Ireeuw, Victor Mambor, Krist Ansaka, dan Musa Abubar. Salah satu anggota tim penulis buku, Gabriel Maniagasi, kepada para undangan yang hadir mengatakan tujuan penulisan buku tersebut untuk mendorong perubahan yang lebih signifikan terhdap kesejahteraan wartawan di Papua sehingga mereka bisa bekerja dalam iklim yang demokratis dan independen. "Tujuan lainnya yakni menggugah pemilik media massa lokal agar lebih menghargai pekerjaan para jurnalis dan tidak melakukan eksploitasi terhadap karyawannya," papar Maniagasi. Kesejahteraan yang dimaksud, tambahnya, bukan semata-mata soal gaji ataupun upah melainkan juga kenyamanan lingkungan kerja. Lebih lanjut Maniagasi berharap, peluncuran buku tersebut dapat menjadi sarana untuk memotret potensi dan posisi wartawan di Papua dan memberikan energi baru untuk menata diri, bahwasanya bekerja sebagai wartawan itu merupakan sebuah profesi mulia. "Kami juga selalu mengharapkan kerja sama semua pihak untuk memberikan masukan berupa kritik dan saran guna penyempurnaan buku ini kedepannya," ujar Maniagasi. Kegiatan diskusi yang dipandu Fritz Ramandei itu berlangsung lancar dan mendapatkan sambutan hangat dari para peserta peluncuran buku ini.(*)

Editor: Ruslan Burhani
COPYRIGHT © ANTARA 2009