Jakarta (ANTARA News) - Pembebasan tanah Tol Cinere - Jagorawi baru tercapai 80 persen untuk seksi I sekurangnya masih 130 bidang tanah yang belum berhasil dibebaskan Panitia Pembebasan Tanah (P2T).

"Saya berharap P2T menggunakan mekanisme konsinyasi di pengadilan agar konstruksi bisa segera dilakukan," kata Wakil Direktur Utama Translingkar Kita Jaya Hilman Muchsin di Jakarta, Selasa.

Terkait kesulitan ini, Menteri PU Djoko Kirmanto melaksanakan sidak di lokasi pembangunan Tol Cinere - Jagorawi pada Selasa sore.

PT Translingkar Kita Jaya, investor tol Cinere-Jagorawi meminta P2T dapat mempercepat pengadaan lahan agar bisa melakukan konstruksi pada Maret 2009.

Hilman mengatakan, semua dana untuk pembebasan tanah maupun konstruksi sudah tersedia. Investor menunggu progress pembebasan tanah yang dilakukan P2T untuk memulai konstruksi.

"Kami inginnya bulan depan sudah ground breaking, tapi tergantung progres  pembebasan tanah oleh pemerintah," katanya.

Ruas Cinere-Jagorawi sepanjang 14 km akan menghubungkan ruas tol Jakarta-Bogor-Ciawi dengan ruas Depok-Antasari.

Proyek sekitar Rp2 triliun itu akan dibagi tiga ruas. Seksi I ruas Jagorawi-Jalan Raya Bogor, kemudian berikutnya ruas Bogor Raya-Margonda, dan seksi III ruas Margonda-Cinere.

Biaya pembebasan tanah sebesar Rp845 miliar. Proyek ini salah satu tol yang tidak mendapat dukungan dana talangan badan layanan umum maupun jaminan kelebihan tanah (land capping).

Menteri PU Djoko Kirmanto sudah meminta jajarannya agar memenuhi keinginan investor. Djoko juga mengaku sudah menghubungi Wali Kota Depok Nurmahmudi Ismail agar membantu dalam pengadaan tanah proyek itu.

Djoko mengemukakan proyek itu melewati beberapa perumahan elit dan bangunan mewah yang terpaksa di rubuhkan.

"Tadi saya lihat sudah mulai pembersihaan, perumahan Refelesia sudah mulai dirobohkan. Banyak bangunan bagus.

Memang sayang, tapi itu untuk kepentingan bersama," ujarnya.

Djoko juga meminta investor tidak melakukan perayaan seremonial besar-besaran jika investor mau memulai konstruksi.

Kepala Sub Bidang Pengadaan Tanah Departemen PU Wijaya Seta mengatakan
beberapa warga masih menolak harga penggantian tanah yang diajukan tim
penilai.

Panitia pembebasan sudah melakukan negosiasi tetap masih ada penolakan dari warga.

"Banyak perumahan elit, beberapa warga masih belum ada kesepakatan. Konsinyasi cara terakhir yang akan kami tempuh jika semua upaya lobi sudah tidak berhasil," ujarnya.

Menteri PU dan Kepala Badan Pengatur Jalan Tol Nurdin Manurung juga memantau proses pembangunan tol Bogor Ring Road yang digarap PT Marga Sarana Jabar.(*)

Editor: Kunto Wibisono
COPYRIGHT © ANTARA 2009