Purwokerto (ANTARA) - Rumah Sakit Umum Daerah Prof. Dr. Margono Soekarjo (RSMS) Purwokerto siap melayani pasien yang terinfeksi virus corona (COVID-19), kata Direktur RSMS Purwokerto dr. Tri Kuncoro, M.M.R.

"Kami selalu siap siaga dalam melayani pasien, termasuk pasien terinfeksi virus corona," katanya di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah.

Ia mengatakan kesiapsiagaan RSMS Purwokerto yang merupakan rumah sakit milik Pemerintah Provinsi Jawa Tengah itu di antaranya menyiapkan sumber daya manusia dengan membentuk Tim Penyakit Infeksi Emerging berikut pedoman, panduan, dan standar operasional prosedurnya.

Terkait dengan kesiapan ruang isolasi, dia mengatakan saat ini RSMS Purwokerto mempunyai enam tempat tidur isolasi yang sesuai dengan standar.

Selain itu, kata dia, pihaknya juga menyiapkan fasilitas maupun sarana dan prasarana seperti alat pelindung diri, handscoon, masker, kacamata Google, dan sebagainya.

Menurut dia, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banyumas, rumah sakit sekitar, dan puskesmas.

Baca juga: Pulang dari China, seorang mahasiswi dirawat di RSMS Purwokerto

"Kami juga sudah melakukan simulasi penangangan pasien suspect COVID-19, baik pasien rujukan maupun yang datang sendiri," katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Kepala Dinkes Kabupaten Cilacap dr. Pramesti Griana Dewi, M.Kes., M.Si mengatakan pihaknya telah bekerja sama dengan sejumlah pihak memantau lalu lintas warga negara asing (WNA) di wilayah Cilacap.

"Kabupaten Cilacap sebenarnya bukan pintu negara dalam lalu lintas WNA, namun kita harus tetap mewaspadai terhadap pelabuhan yang memang sering kali disinggahi oleh kapal asing. Dari awak maupun kru kapalnya, selama ini yang singgah di Cilacap sudah discan diperiksa dengan baik sesuai standar internasional oleh petugas kesehatan dan KKP (Kantor Kesehatan Pelabuhan)," katanya.

Menurut dia, pemeriksaan itu tidak hanya dilakukan di Pelabuhan Tanjung Intan Cilacap, juga di Bandara Tunggul Wulung meskipun statusnya bukan bandara internasional.

Kendati hingga saat ini di Cilacap belum ditemukan adanya penyebaran virus corona, dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik namun harus tetap waspada dan mengikuti anjuran Kementerian Kesehatan terutama dengan menjalankan pola hidup bersih dan sehat.

Sementara itu, Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas II Cilacap Sulistyono, S.K.M., M.Kes. mengatakan pihaknya siap memantau kesehatan awak kapal yang bersandar di pelabuhan guna mengantisipasi penyebaran virus corona.

"Sudah memiliki standar operasional prosedur (SOP) dan telah disosialisasikan di PT Pelindo III Cabang Tanjung Intan Cilacap bahwa semua alat angkut atau kapal-kapal dari luar negeri yang akan bersandar di Cilacap ada pemberitahuan sebelumnya. Kapal tersebut tidak boleh langsung sandar karena merupakan kapal dalam keadaan karantina sehingga masih memasang bendera Q atau bendera warna kuning," katanya.

Selanjutnya, kata dia, tim dari KKP akan naik ke kapal tersebut sesuai dengan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan disebutkan bahwa tim dari Kantor Kesehatan Pelabuhan merupakan petugas yang pertama kali naik ke kapal yang baru datang.

Ia mengatakan tim KKP selanjutnya memeriksa seluruh anak buah kapal (ABK) satu per satu dengan menggunakan pendeteksi suhu tubuh.

Apabila ditemukan ABK yang suhu tubuhnya 38 derajat Celcius atau lebih, kata dia, akan langsung dirujuk ke RSUD Prof. Dr. Margono Soekarjo, Purwokerto, Kabupaten Banyumas, karena merupakan rumah sakit yang ditunjuk pemerintah untuk menangani pasien diduga terjangkit virus corona.

Baca juga: RSMS Purwokerto tempatkan satu pasien asal China di ruang isolasi

Pewarta: Sumarwoto
Editor: Zita Meirina
COPYRIGHT © ANTARA 2020