Pekanbaru (ANTARA News) - Kota Pekanbaru, Riau, masih diselimuti kabut asap akibat kebakaran hutan dan lahan yang terus bertahan selama dua minggu terakhir.

Berdasarkan pantauan ANTARA di Pekanbaru, Kamis, kabut asap terus bertahan hingga siang sekitar pukul 12:00 WIB. Sejumlah pengguna kendaraan bermotor mengakui kondisi tersebut cukup mengkhawatirkan karena jarak pandang berkurang akibat asap.

"Saya terpaksa menyalakan lampu padahal sudah siang karena asap cukup tebal," kata seorang warga, Roy.

Meski asap putih akibat kebakaran masih menyelimuti kota, aktivitas di Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru masih normal karena jarak pandang masih di atas 1.000 meter. Bandara tersebut sempat ditutup pada Selasa (17/2) lalu akibat asap mengakibatkan jarak pandang tersisa 500 meter.

Sebelumnya, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau, Mursal Amir, meminta warga khususnya anak-anak untuk mengurangi aktivitas di luar ruangan karena kualitas udara di Provinsi Riau memburuk dan masuk kategori tidak sehat akibat tercemar kabut asap.

Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) terakhir tercatat rata-rata menunjukan status "yellow flag" (tidak sehat) yakni berkisar 100-200. Parameter untuk menentukan kualitas udara diantaranya memperhatikan kadar debu (PM 10), SO2, CO2, 03 dan N02.

Berdasarkan pantuan terakhir tanggal Rabu (18/2), alat pemantau ISPU di Minas menunjukan angka 147, ISPU di Duri mencapai 122, dan ISPU di Dumai mencapai 91. Meski demikian, kualitas udara di Pekanbaru sendiri mulai membaik dengan ISPU mencapai 74 dari sebelumnya sempat tercatat di angka 123.
(*)

Editor: Suryanto
COPYRIGHT © ANTARA 2009