Jakarta (ANTARA) - Indeks Harga Saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu, diprediksi rawan terkoreksi usai bank sentral AS, The Fed menurunkan suku bunga acuan.

IHSG pagi ini dibuka menguat 5,47 poin atau 0,1 persen ke posisi 5.524,09. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 bergerak naik 1,75 poin atau 0,2 persen menjadi 893,69.

"IHSG hari ini kami perkirakan akan rawan terkoreksi seiring pergerakan bursa global dan adanya potensi aksi profit taking setelah kemarin IHSG naik 2,94 persen," tulis Tim Riset Samuel Sekuritas dalam risetnya yang dikutip di Jakarta, Rabu.

Baca juga: IHSG menguat dipicu ekspektasi pelonggaran moneter bank sentral global

Bursa saham AS pada perdagangan semalam ditutup melemah tajam. Dow turun 2,94 persen, S&P500 turun 2,81 persen dan Nasdaq melemah 2,99 persen.

Sentimen negatif datang setelah bank sentral AS menurunkan suku bunga sebesar 50 basis poin (bps) menjadi 1-1,25 persen dua minggu sebelum rapat Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) dilaksanakan.

Penurunan suku bunga secara darurat ini terakhir kali dilakukan ketika adanya krisis ekonomi pada 2008 silam. Pemangkasan suku bunga tersebut dilakukan sebagai reaksi cepat meredakan dampak dari wabah virus Covid-19 yang akan membuat pelemahan ekonomi global.

Baca juga: Investor disarankan bersikap cermat di tengah anjloknya pasar

Hingga saat ini sudah lebih dari 90.000 kasus manusia terjangkit Covid-19, dan terdapat 3.000 orang meninggal akibat virus tersebut.

Sebelumnya, investor memang sudah mengantisipasi penurunan 50 bps pada rapat FOMC yang seharusnya dilaksanakan di pertengahan Maret ini.

Para pelaku pasar juga menyayangkan tidak adanya stimulus lain oleh The Fed untuk mendorong ekonomi selain penurunan suku bunga.

Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain indeks Nikkei menguat 37,2 poin atau 0,18 persen ke 21.119,9, indeks Hang Seng melemah 111,8 poin atau 0,43 persen ke 26.173, dan indeks Straits Times melemah 7,02 poin atau 0,23 persen ke 3.012,54.

Baca juga: Fed pangkas suku bunga 50 basis poin di tengah kekhawatiran Covid-19
Baca juga: Dolar menukik setelah Fed pangkas suku bunga untuk perangi corona
Baca juga: Wall Street turun tajam, meski Fed pangkas suku bunga darurat

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Faisal Yunianto
COPYRIGHT © ANTARA 2020