Jakarta (ANTARA News) - Dubes RI untuk Myanmar Sebastianus Sumarsono bertemu dengan Menteri Transportasi Kereta Api Mayjen Aung Min di Nay Pyi Taw, Myanmar, pekan ini, dalam rangka memperkuat hubungan dan kemitraan Indonesia-Myanmar di sektor ekonomi dan bisnis, terutama bidang perkeretaapian.

Dari keterangan Departemen Luar Negeri di Jakarta, Sabtu, pertemuan penjajakan kerjasama perkeretaapian kedua negara bukanlah hal yang baru, mengingat rombongan Kementerian Transportasi KA Myanmar pernah mengunjungi PT INKA di Madiun pada 1995 guna menjajaki pembelian 200 kereta penumpang dan 10 lokomotif setiap tahunnya yang hingga kini belum terealisasi.

KBRI berupaya merintis kembali kemungkinan kerjasama ini dengan melakukan pertemuan dengan Presiden Direktur PT INKA Roos Diatmoko, di Jakarta pada 2 Februari 2009 lalu.

Rencana kerjasama itu disambut baik Presdir PT INKA dan diharapkan ditindaklanjuti oleh Myanmar.

Dubes RI mengusulkan,  kunjungan Perdana Menteri Myanmar ke Jakarta pertengahan Maret 2009 mendatang digunakan kedua negara untuk menjajaki kerjasama perkeretapian dalam format forum bisnis.

Jika Menteri Transportasi KA ikut dalam rombongan PM Myanmar, KBRI siap memfasilitasi pertemuan dengan mitranya dari Indonesia, PT INKA.

Indonesia juga siap bekerjasama dengan Myanmar dalam pengembangan jaringan KA nasional Myanmar yang pembangunannya diawali di wilayah Rakhine State melalui pengadaan produk-produk KA.

Menteri Aung Min mengatakan saat ini beberapa negara telah membangun kerjasama bidang transportasi dengan Myanmar seperti China, Perancis dan Thailand.

"Kerjasama dengan Indonesia terbuka lebar asalkan produk yang ditawarkan berkualitas dengan harga yang cukup kompetitif," katanya.

Menteri Transportasi KA Myanmar mengatakan perusahaan kedua negara harus saling mengunjungi. PT INKA bisa meninjau langsung pengembangan jaringan jalan kereta api Myanmar dan memperkirakan kebutuhan produk yang bisa ditawarkan.

Sebaliknya Myanmar dapat melihat langsung kualitas produk termasuk harga yang ditawarkan PT INKA.

PT INKA sendiri telah melebarkan sayap usaha ke beberapa negara sejak tahun 1982, antara lain Malaysia, Filipina, Thailand, Australia dan Bangladesh dengan kapasitas produksi per tahun 60 unit kereta penumpang, 300 freight wagon, 20 diesel railcars, dan KA 3.200 ton. (*)

Editor: Jafar M Sidik
COPYRIGHT © ANTARA 2009