Kuala Lumpur (ANTARA) - Perusahaan perkebunan Felcra Sdn Bhd (Felcra) menghentikan operasi kantornya di Wisma Felcra, Jalan Rejang, Sri Rampai, mulai Rabu hingga Jumat setelah salah seorang direksinya dinyatakan positif corona atau COVID-19.

"Penghentian operasi untuk melaksanakan kerja-kerja pembersihan dan sanitasi dibuat secara menyeluruh," ujar Direktur SDM Felcra, Mohd Nazrul Mansor, di Kuala Lumpur, Rabu.

Dia mengatakan pada waktu yang sama perusahaan sudah mengenal pasti pegawai yang mempunyai kontak dekat dengan individu terkait dan mereka semua sedang menjalani uji pemeriksaan kesehatan di rumah sakit terdekat.

"Kini mereka masih di dalam karantina diri sehingga pihak rumah sakit dapat memberi keputusan dari pemeriksaan kesehatan tersebut," katanya.

Selain itu langkah-langkah pencegahan saat ini dilakukan termasuk melakukan pemeriksaan suhu tubuh di lobi kantor dan menyediakan "hand sanitizer" untuk staf dan pengunjung.

Dia mengatakan seiring arahan penutupan semua staf di kantor sudah diarahkan untuk bekerja dari rumah dan diimbau agar tidak ke luar daerah supaya mudah dihubungi.

"Semua operasi di tingkat wilayah dan kawasan diteruskan seperti biasa. kantor pusat akan senantiasa berkomunikasi dengan pihak wilayah dan kawasan supaya operasi perkebunan dan pabrik tidak terdampak,” katanya.

Dia mengatakan individu yang terjangkit COVID-19 terakhir berada di bangunan Wisma Felcra pada Selasa lalu dan saat ini keadaan terkendali serta tidak ada gejala ditemui dari kalangan staf.

“Ketika syarikat mendepani usaha-usaha ini, semua staf FELCRA diminta bersabar dan bekerjasama di dalam mematuhi langkah-langkah pencegahan yang diambil,” katanya.

Dia mengatakan perusahaan meminta staf untuk membatasi perjalanan ke luar negeri terutama ke negara-negara yang terdampak seperti yang ditetapkan oleh WHO.

Felcra dilaporkan mempekerjakan banyak pekerja asal Indonesia di perkebunan milik mereka.

Baca juga: Pasien terduga Covid-19 di Pekanbaru sempat berkunjung ke Malaysia

Baca juga: Positif corona di Malaysia tambah tujuh orang

Pewarta: Agus Setiawan
Editor: Fardah Assegaf
COPYRIGHT © ANTARA 2020