Aksi penghijauan yang dipusatkan di Lembaga Pemasyarakatan (LP) Narkotika, Nusakambangan, Senin (23/2), dilakukan secara simbolis oleh Bupati Cilacap Probo Yulastoro dan turut melibatkan sejumlah warga binaan (narapidana) setempat.
Jenis pohon yang ditanam dalam aksi tersebut antara lain, pohon jati, mangga, albasia, bayur, keraminan, dan gemilina.
Dalam sambutannya, Bupati Cilacap Probo Yulastoro mengharapkan, aksi penanaman pohon tersebut dapat merehabilitasi hutan pulau Nusakambangan yang semakin terdegradasi akibat penebangan dan perambahan.
Selain itu, kata dia, diharapkan jadi pemicu kesadaran para narapidana dan petugas LP untuk lebih mencintai lingkungan dan sumber daya alam di Pulau Nusakambangan.
Menurut dia, kesadaran untuk menyelamatkan Nusakambangan perlu terus dikembangkan, karena pulau ini merupakan buffer bagi Kabupaten Cilacap dari gelombang atau badai laut selatan.
Bahkan, lanjutnya, Pulau Nusakambangan merupakan aset sumber daya alam yang sangat potensial untuk dapat dikembangkan lebih lanjut.
"Di samping itu, kelestarian lingkungan Pulau Nusakambangan perlu kita pelihara dan kita jaga bersama-sama untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat Cilacap khususnya dan Indonesia pada umumnya," katanya.
Secara terpisah, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Depkumham Jawa Tengah Bambang Winahyo mengatakan, kegiatan penghijauan sangat penting untuk menjaga kelestarian dan keseimbangan ekosistem di Nusakambangan.
Menurut dia, aksi penghijauan di Nusakambangan sering digelar jajaran Depkumham dan yang terakhir dilakukan oleh mahasiswa Akademi Ilmu Pemasyarakatan (AKIP) pada akhir 2008 lalu dengan mengambil lokasi di LP Besi.
Disinggung mengenai kemungkinan aksi tersebut digelar secara berkelanjutan, dia enggan berkomentar banyak.
"Kita lihat saja nanti. Namun yang terpenting bagaimana upaya kita untuk menjaga ekosistem secara berkesinambungan," katanya.
Selain aksi penanaman pohon, dalam kegiatan tersebut juga dilakukan peresmian peternakan sapi perah dan sapi potong oleh Kepala Kanwil Depkumham Jateng, Bambang Margono.
Peternakan tersebut memelihara 10 sapi perah dan enam sapi potong. (*)
Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009
