Jakarta (ANTARA News) - Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Abdul Hafiz Anshary mengemukakan lebih dari 40 persen perlengkapan pemungutan suara untuk pemilu legislatif 2009 telah terkirim ke kabupaten/kota.

"Logistik sudah sekitar 40 persen lebih yang terkirim ke kabupaten/kota," kata Ketua KPU, di Jakarta, Selasa, di hadapan para pemimpin redaksi media cetak maupun elektronik, dalam acara "Editor`s Forum" yang diselenggarakan KPU.

Menurut Hafiz, proses pengadaan logistik tidak semulus yang diharapkan, salah satunya dalam hal pencetakan surat suara. Sejumlah persoalan timbul dalam pencetakan yang menyebabkan surat suara cacat, seperti cetakan nama tidak jelas terbaca atau terdapat noda tulisan yang mengganggu sehingga menyebabkan surat suara tidak sah.

Hafiz menuturkan KPU telah menerima laporan dari KPU di daerah bahwa surat suara yang telah dikirim, diantaranya cacat. Surat suara yang cacat tersebut ditemukan setelah penyortiran di KPU Kabupaten/Kota.

Surat suara yang cacat akibat masalah dalam pencetakan merupakan tanggung jawab perusahaan percetakan untuk menggantinya.

"Surat yang rusak harus segera disisihkan dan dibuat berita acara untuk kemudian diganti," kata Hafiz.

Lebih lanjut ia menyampaikan KPU menargetkan semua perlengkapan pemilu 2009 sampai di seluruh kabupaten/kota di Indonesia pada 9-10 Maret 2009. Bahkan, beberapa perusahaan pencetakan menjanjikan pada 2-3 Maret distribusi telah selesai seluruhnya.

"Peraturan kita (KPU) 21 hari sebelum pemilu, logistik sudah sampai di kabupaten/kota, tetapi kita percepat satu minggu sebelumnya," katanya.

Percepatan distribusi ini nyatanya menimbulkan permasalahan di KPU Kabupaten/Kota karena tidak ada tempat penyimpanan perlengkapan pemungutan suara. Masalah ini telah diupayakan untuk diselesaikan.

Distribusi logistik tidak berhenti hingga KPU Kabupaten/Kota, selanjutnya kebutuhan pemilu tersebut harus didistribusikan ke tempat pemungutan suara. KPU menargetkan lima hari sebelum pemilu, perlengkapan pemungutan suara sudah sampai di kecamatan, dan sehari sebelum pemilu telah sampai di tempat pemungutan suara.

Untuk mengantisipasi masalah geografis yang dapat menyebabkan distribusi terhambat, KPU bekerjasama dengan TNI untuk memberikan bantuan dan mendukung distribusi logistik.

"Ini tidak prioritas tapi dalam hal diperlukan bantuan saja," katanya. (*)

Editor: Bambang
COPYRIGHT © ANTARA 2009