Yogyakarta (ANTARA) - Pemerintah Daerah Istimewa Yogyakarta menambah dua rumah sakit rujukan baru untuk menangani pasien yang diduga tertular virus corona baru (COVID-19).

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setiyaningastutie saat jumpa pers di Gedong Pracimasana Kepatihan Yogyakarta Kamis menyebutkan penambahan itu membuat DIY memiliki total empat rumah sakit rujukan, termasuk RSUP Dr Sardjito dan RSUD Penambahan Senotapati, Bantul yang lebih dahulu ditunjuk.

"Ada Sardjito, RSUD Wates, RSUD Panembahan Senopati Bantul, dan yang terakhir ini masih draf yang terbaru Gunung Kidul diganti RSUD Kota Yogyakarta," kata dia.

Baca juga: IDI: Masker untuk orang sakit, orang sehat cuci tangan

Penambahan rumah sakit rujukan itu, menurut Pembajun, mengacu keputusan Menteri Kesehatan yang sebelumnya menunjuk 100 rumah sakit dan saat ini bertambah menjadi 133 rumah sakit rujukan yang dipercaya menangani COVID-19 di seluruh Indonesia.

"Kenapa diminta bantuan menjadi rumah sakit rujukan, pertama ketersediaan sarana dan prasarana antara lain ketersediaan ruang isolasi," kata dia.

Baca juga: Kemristek harapkan penelitian multi institusi untuk vaksin COVID-19

Selain ketersediaan ruang isolasi, ketersediaan sumber daya manusia (SDM) kesehatan berkompeten juga menjadi pertimbangan, khususnya dokter spesialis paru atau dokter penyakit dalam yang memiliki kemampuan merawat pasien penderita penyakit paru.

"Ini beberapa pertimbangan dan ketentuan Kemenkes. Kondisi ini melandasi disiapkannya rumah sakit tersebut. Kalau RSUP Dr Sardjito sudah jelas karena menjadi rujukan nasional juga," kata dia.

Baca juga: RSPI prediksi hasil pemeriksaan pasien positif corona keluar 11 Maret

Menurut dia, RSUD Panembahan Senopati memiliki 4 ruang isolasi, RSUD Wates tersedia 4 ruang isolasi, dan Kota Yogyakarta 10 ruang isolasi. Sedangkan RSUP Dr Sardjito menyiapkan 8 tempat tidur khusus dan 22 tempat tidur cadangan yang beberapa di antaranya digabung dalam satu ruang isolasi dan beberapa lainnya ditempatkan terpisah.

Selain menyiapkan 4 rumah sakit rujukan, menurut Pembajun, menindaklanjuti instruksi gubernur DIY, Dinkes DIY juga menggencarkan sosialisasi dan edukasi terkait kewaspadaan COVID-19 kepada sejumlah elemen. Mulai dari tenaga kesehatan, pelaku wisata, hingga kelompok milenial di DIY.

"Saya minta pimpinan wilayah memperhatikan fasilitas kesehatan di wilayah masing-masing. Pemetaan wilayah, serta sarana prasarana di kabupaten/kota," kata dia.

Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Paru RSUP Dr Sardjito Ika Trisnawati menambahkan, dengan adanya 4 rumah sakit rujukan, maka tidak semua pasien yang memiliki gejala mirip COVID-19 harus dirujuk ke RSUP Sardjito.

"Tidak semua pasien dirujuk ke Sardjito. Kalau ada yang diidentifikasi COVID-19, bayangkan dengan perjalanan jauh memiliki risiko penularan lebih besar. Maka bawalah ke rumah sakit (rujukan) terdekat," kata Ika.

Pewarta: Luqman Hakim
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
COPYRIGHT © ANTARA 2020